Berita Karanganyar
Kelompok Ternak Ngudi Makmur Karanganyar Batasi Kunjungan Orang dan Stop Ternak Luar Masuk Kandang
Kelompok Ternak Ngudi Makmur Mandungan Kelurahan Jungke Kecamatan/Kabupaten Karanganyar membatasi orang asing
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Kelompok Ternak Ngudi Makmur Mandungan Kelurahan Jungke Kecamatan/Kabupaten Karanganyar membatasi orang asing dan menyetop ternak luar masuk ke kandang guna mengantisipasi penyebaran penyakit kuku dan mulut (PMK).
Ketua Kelompok Ternak Ngudi Makmur, Mulyadi menyampaikan, ada 50 peternak yang tergabung dalam kelompok ternak dengan jumlah populasi ternak sebanyak 200 ekor.
Para anggota telah sepakat untuk membatasi adanya ternak dari luar dan orang asing atau selain petugas memasuki kandang.
"Kami sepakat bersama teman-teman untuk membeli sapi dulu. Termasuk membatasi pengunjung ke kandang karena orang bisa menjadi media penularan.
Maka anak PPL sementara ditarik dulu," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Sabtu (28/5/2022).
Mulyadi yang juga merupakan Ketua Paguyuban Lembu Lawu juga terus memantau kondisi kesehatan ternak milik 9 kelompok ternak yang tergabung dalam paguyuban.
Dia belum menerima laporan adanya ternak milik kelompok yang terindikasi PMK hingga saat ini.
Dia telah mengimbau kepada anggota manakala ada ternak yang terindikasi PMK supaya segera ditangani dan berkoordinasi dengan dinas terkait.
"Apabila ada yang terindikasi, kandang segera disemprot desinfektan.
Sapi terindikasi, mulutnya disemprot cairan asam borat dan kuku disemprot cairan CuSO4 dan sapi dikarantina dulu. Diberi vitamin. Itu sebagai langkah antisipasi kami," ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar mendapatkan laporan dua sapi yang terindikasi PMK di wilayah Kecamatan Jumapolo.
Dua sapi itu mengalami gejala panas dengan suhu tubuh di atas 39 derajat celcius, mulut berlendir dan tubuh lesu. Adapun dua sapi tersebut diduga terindikasi PMK dari seekor sapi yang sakit yang dibeli seorang warga secara online.
Kabid Peternakan Heri Sulistiyo menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta untuk melakukan uji laboratorium dengan mengambil sampel dari dua sapi tersebut.
Pihaknya memperkirakan hasil laboratorium akan keluar pada pekan depan.
Di sisi lain, dua ekor sapi yang terindikasi tersebut telah ditangani dengan dikarantina serta pemberian vitamin. Di samping dilakukan penyemprotan desinfektan di kandang ternak. (Ais).
Baca juga: Bupati Pati Haryanto Berterima Kasih Telah Didampingi Tim Penggerak PKK Selama Dua Periode Menjabat
Baca juga: Jadwal dan Link Live Streaming MotoGP Italia Sirkuit Mugello Besok, Tonton di Trans 7
Baca juga: Sukses Tidur di Rumah Pacar, Saat ke Warung Gugup Ditanya Dimana Berdinas, Terbongkar TNI Gadungan
Baca juga: Update Klasemen MotoGP 2022 Jelang GP Italia, Fabio Quartararo Masih Jadi yang Terdepan