Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Ketum PP Muhammadiyah Jadi Saksi Persiapan Buya Syafii Sebelum Wafat: Beliau Seolah Sudah Merasa

"Saya kebetulan setengah jam tiba dan sempat menemani beliau menghembuskan nafas terakhir, menghadap Allah SWT

Editor: muslimah
TRIBUNJOGJA.COM/ Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Jenazah Buya Syafii telah dikebumikan di Taman Makam Husnul Khotimah, Kulon Progo, Jumat (27/5/2022) sore 

TRIBUNJATENG.COM, YOGYA - Mantan ketua umum Muhammadiyah, seorang guru bangsa,  Buya Syafii Maarif, menghembuskan nafas terakhirnya, pada Jumat (27/5/2022) pagi.

Kehilangan yang begitu besar, tidak hanya bagi organisasi, namun juga bangsa Indonesia.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, yang mewakili pihak keluarga di upacara pelepasan jenazah Buya Syafii di Masjid Gedhe Kauman, Kota Yogyakarta pun mengisahkan, bahwa dirinya sempat menemani Buya , menjelang malaikat menjemput ruh dari raganya.

"Saya kebetulan setengah jam tiba dan sempat menemani beliau menghembuskan nafas terakhir, menghadap Allah SWT.

Menjadi saksi bahwa beliau dipanggil Allah dengan segala kesiapan yang begitu luar biasa," cetus Haedar Nashir .

Baca juga: Ribuan Pelayat Bergantian Menyalatkan Buya Syafii Maarif, Tetangga hingga Presiden Ungkap Kehilangan

Baca juga: Kenali 5 Gejala Serangan Jantung Bakal Muncul, Tak Hanya Sesak Nafas dan Nyeri Dada

Ia seperti mengira, Buya Syafii sudah merasa sisa hidupnya tidak bakal lama lagi.

Bukan tanpa alasan, sejak bulan kedua 2022 silam, beliau sudah memesan sebuah mMakam di tempat pemakaman Muhammadiyah Husnul Khatimah, di wilayah Kulon Progo yang kini jadi peristirahatan terakhirnya.

"Seakan-akan beliau merasa sudah tiba waktunya, saat 24 Februari lalu beliau mengontak saya, dan yang mengagetkan perasaan saya, beliau memesan Makam ," urainya.

Haedar Nashir ingat betul, pada 26 Maret silam, Presiden bersama Mensesneg sempat menjenguk Buya Syafii , beberapa saat setelah keluar dari rumah sakit, dengan kondisi segar bugar.

Akan tetapi, hanya 13 hari berselang, Buya Syafii kembali mendapat perawatan intensif di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

"Beliau dirawat dengan tim dokter yang lengkap. Termasuk koordinasi dari tim dokter kepresidenan," katanya.

Sebagaimana kesaksian Presiden Joko Widodo , Haedar menilai Buya Syafii sebagai sosok yang tulus, sederhana, dan bersedia menerima kritik apapun.

Menurutnya, beliau selalu berpesan kepada pengurus Muhammadiyah agar senatiasa menjaga keutuhan bangsa, organisasi, dan umat. 

"Tentu, pemikiran dan jejak langkah beliau, kita semua telah menyaksikannya. Mudah-mudahan, apa yang semasa hidup beliau lakukan, semuanya menjadi amal jariyah, ilmu-ilmu yang bermanfaat, dan seluruh jejak pengabdiannya jadi uswah hasanah bagi negeri tercinta," terangnya.

"Rasa terima kasih sedalam-dalamyanya pada Presiden, Gubernur DIY, dan seluruh pihak yang begitu mencintai beliau dengan segala bantuan dukungan takziah. Doa, bahkan tadi jamaah yang mensalatkan beliau juga bergelombang tiada henti," kata Haedar Nashir .

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved