Guru Berkarya
Metode Interaktif Upaya Memecahkan Kesulitan Pembelajaran Matematika
Sebagian besar peserta didik dalam lembaga pendidikan atau sekolah masih memiliki anggapan masing-masing terhadap mata pelajaran.
Oleh: Nuryanto SPdSD, Guru SDN 01 Pantirejo Kec Kesesi Kab Pekalongan
SEBAGIAN besar peserta didik dalam lembaga pendidikan atau sekolah masih memiliki anggapan masing-masing terhadap mata pelajaran. Masih banyak peserta didik yang menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit terutama jenjang pendidikan dasar atau SD. Hal ini seringkali memberikan dampak terhadap nilai matematika adalah nilai terendah yang dalam raport. Tetapi, sesungguhnya menguasai mata pelajaran matematika bukanlah hal yang teramat sulit.
Kesulitan dalam belajar matematika bukan disebabkan oleh sulitnya materi pelajaran, melainkan karena cara pengajaran yang tidak mudah dimengerti atau tidak sesuai dengan karakter cara belajar si anak. Pemilihan metode belajar yang tepat, maka pelajaran matematika akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan untuk dipelajari seperti yang diterapkan di SDN 01 Pantirejo Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan. Pupuh F dan M. Sobry S (2010: 55) menyebutkan bahwa semakin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam hal ini, guru memiliki peran yang sangat penting akan keberhasilan pencapaian pembelajaran peserta didik. Guru harus dapat memberikan pembelajaran yang mudah, dan juga menyenangkan, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh anak. Permasalahan yang sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran adalah anak kurang memahami pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini salah satunya disebabkan oleh cara mengajar guru yang monoton sehingga anak, menjadi bosan dan malas untuk belajar.
Oleh karena itu guru harus dapat memilih dan menggunakan metode yang tepat, yang dapat membantu para peserta didik memahami matematika khususnya materi perkalian secara lebih mudah dan menyenangkan. Selain itu juga harus sesuai dengan perkembangan anak dan materi yang akan disampaikan sehingga permasalahan ini dapat teratasi, yaitu dengan menggunakan metode Gasing.
Dinamakan Gasing karena dalam penerapan pembelajaran metode ini gampang, asyik, dan menyenangkan. Metode ini ditujukan agar matematika menjadi gampang, asyik dan menyenangkan. Belajar matematika metode Gasing dimulai dari aritmatika paling dasar, yaitu pengenalan angka dan metode penjumlahan, kemudian dikembangkan dengan metode perkalian, pengurangan, pembagian, angka negatif, soal cerita dan lain-lain.
Penekanan pertama pembelajaran metode ini selalu diawali dengan sesuatu yang konkrit, sehingga anak-anak akan sangat mudah mengerti dan mengaplikasikannya. Metode Gasing adalah solusi yang tepat untuk mempelajari matematika karena mampu menghitung cepat tanpa alat, menyelesaikan soal cerita dengan pendekatan logika, dan eksplorasi (tanpa rumus) dan materi sesuai dengan kurikulum sekolah.
Kelebihan metode Gasing yaitu membuat matematika menjadi lebih gampang, asyik dan menyenangkan, karena dalam mengerjakan soal-soal matematika tidak harus menghapal rumus-rumus matematika. Dengan metode Gasing, peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal dalam waktu yang relatif lebih cepat. Penerapan metode gasing telah dilakukan di SDN 01 Pantirejo Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan kelas tiga dalam menyampaikan pembelajaran matematika tentang operasi hitung perkalian dan pembagian.
Metode pembelajaran yang dilakukan yaitu guru menunjukkan kartu bergambar, misalkan gambar sepeda. Guru bertanya, berapa jumlah roda dari 6 sepeda. Guru menjelaskan jawabannya adalah 2+2+2+2+2+2 = 6 x 2. Kemudian guru menunjukkan kartu bergambar yang lain dengan banyak variasi, lakukan berulang-ulang sampai peserta didik paham arti perkalian.
Guru meminta peserta didik mengerjakan latihan soal di buku. Peserta didik hanya mengerti cara menuliskan dalam bentuk perkalian, tidak sampai menghitung hasilnya. Guru mengingatkan peserta didik agar tidak terbalik dalam penulisan 6 x 2 dengan 2 x 6 meskipun jawabannya sama.
Penggunaan metode Gasing tersebut dirasa lebih mudah dalam mengajarkan anak khususnya dalam materi perkalian, tanpa harus menghapal rumus, dan juga mampu meningkatkan prestasi anak dalam pelajaran matematika, sehingga tidak ada lagi kata sulit dalam perkalian (*)