Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

OPINI

OPINI Tri Susilo Hadi : Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam Temukan Orang Positip HIV

HUMAN imonodefisiensi Virus adalah virus yang menurunkan sistem kekebalan tubuh pada manusia. Virus HIV terbagi menjadi dua tipe utama, yaitu HIV-1

Selain mengenakan jubah hitam, sekumpulan orang ini juga memakai tudung maupun topi berwarna hitam. 

Oleh Tri Susilo Hadi,SKM, MKes
ASN DKK Kota Semarang

HUMAN imonodefisiensi Virus adalah virus yang menurunkan sistem kekebalan tubuh pada manusia. Virus HIV terbagi menjadi dua tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2.

Pada 90 % kasus, infeksi HIV disebabkan oleh HIV-1. Sementara, HIV-2 diketahui hanya menyerang sebagian kecil orang, khususnya di Afrika Barat.

Di Kota Semarang Penyakit HIV / AIDS Pertama kali ditemukan pada tahun 1998 pada seorang turis asing yang ada di Kota Semarang setiap tahun selalu terjadi peningkatan jumlah penderitannya.

Maka diperlukan peran masyarakat, khususnya Lembaga Swadaya Masyarakat dalam menemukan orang yang positip HIV.

Kini di kota Semarang tercatat ada enam lembaga swadaya masyarakat (LSM) yaitu Kalandara, Graha mitra, PKBI Jawa Tengah, Tiara kasih, Stop Hiva , life Motivation dimana enam LSM tersebut memberikan dampingan dan edukasi pada institusi yang berlainan, yang menyebabkan orang yang memeriksakan diri ( tes HIV ) meningkat. Sehingga kasus HIV meningkat dari tahun ketahun

Kesimpulannya setelah adanya 6 Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli terhadap penaggulangan HIV Kasus HIV di Kota Semarang yang ditemukan selalu terjadi peningkatan dari tahun 2002 sampai sekarang.

Maka diperlukan peran masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang Peduli HIV untuk bermitra dan diberikan dukungan pendanaan.

Penularan HIV

Biasanya terjadi saat cairan tubuh penderita (bisa darah, sperma, atau cairan vagina), masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara berikut :
a. Hubungan seks

b. Penggunaan jarum suntik

c. Tranfusi darah

Selain melalui berbagai cara di atas, HIV juga bisa menular dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya.

Virus HIV juga dapat menular pada proses melahirkan, atau melalui air susu ibu saat proses menyusui.

Perlu diketahui, HIV tidak menyebar melalui kontak kulit seperti berjabat tangan atau berpelukan dengan penderita.

Penularan juga tidak terjadi melalui ludah, ciuman, gigitan, atau berbagi alat makan, kecuali bila penderita mengalami sariawan, gusi berdarah, atau memiliki luka terbuka di mulut.

Di Kota Semarang setiap tahun selalu terjadi peningkatan jumlah penderita HIV /AIDS hal ini disebabkan karena adanya bantuan dana penaggulangan dari Famly Health Indoensia mulai 2002 sampai 2010 yang diperuntukan untuk menemukan penderita HIV / AIDS.

Setelah bantuan dari FHI selesai dilanjutkan bantuan dana dari Global Fun dimana bantuan dana ini bertujuan juga untuk menemukan penderita dan upaya pengobatan.

Setelah ditemukan kasus HIV di Kota Semarang Tahun 1998 berdasarkan prediksi dari WHO bawasannya kalau satu ditemukan maka ada 100 orang dalam 10 tahun yang terinfeksi virus HIV.

Artinya kemungkinan akan ada kasus HIV 100 orang lagi ditahun 2007, Prediksi itu ternyata benar

Peran Masyarakat

Dari data terlihat bahwa terjadi peningkatan kasus HIV yang ada di Kota Semarang Mulai tahun 2012 sampai sekarang sehingga pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2012 Dinas Kesehatan Kota Semarang mau menerima bantuan dana penaggulangan HIV yang dilewatkan melalui Lembaga Swadaya masyarakat peduli HIV dengan masing- masing Lembaga membuat usulan kegiatan dan perencanaan yang dilewatkan melalui Komisi Penanggulangan Aids Kota Semarang dan Propinsi Jawa Tengah.

Dimana masing- masing lembaga swadaya masyakat mendapatkan program pendampingan pada institusi yang berlainan diantaranyara Kalandara mendapatkan pendampingan dan edukasi pada pekerja seks tidak langsung
Seperti Panti Pijat, kegiatan yang dilaksanakan adalah memberikan edukasi dan motivasi pada pekerja panti pijat untuk mau menggunakan kondom bila melakukan hubungan seks dengan pasangan tidak tetapnya dan mau melaksanakan pemeriksaan atau tes HIV secara sukarela.

Dan ternyata dari semua panti pijat yang ada di Kota Semarang Alhamdulillah semuanya kooperatif mau melaksanakan test HIV secara sukarela

Misalnya, Lembaga Swadaya Masyarakat Graha Mitra memberikan dampingan dan edukasi pada kelompok waria yang ada di Kota Semarang,
Kegiatan lain yang dilaksanakan adalah memberikan edukasi tentang penggunaan kondom saat melaukan hubungan dengan pasangan yang tidak tetap dan melakukan pemeriksaan HIV secara sukarela (VCT)

Haisilnya sebagian besar waria yang ada di Kota Semarang mau melaksanakan pemeriksaan HIV secara Sukarela

Lalu LSM Tiara Kasih yang memberikan dampingan dan edukasi pada kelompok awak truk ( sopir dan kernet) yang ada di Kota Semarang, kegiatan lain yang dilaksanakan adalah memberikan edukasi tentang penggunaan kondom saat melakukan hubungan dengan pasangan yang tidak tetap dan melakukan pemeriksaan HIV secara sukarela (VCT)

Hasilnya sebagian besar awak truk ( sopir dan kernet) yang ada di Kota Semarang mau melaksanakan pemeriksaan HIV secara Sukarela

Lalu, LSM PKBI Jawa Tengah memberikan dampingan dan edukasi pada kelompok Wanita Pekerja Seks Komersial Langsung yang ada di lokalisasi Sunan Kuning dan Gambir Langu yang ada di Kota Semarang

Kegiatan lain yang dilaksanakan adalah memberikan edukasi tentang penggunaan kondom saat melayani seks pada pelanggan dan melakukan pemeriksaan HIV secara sukarela (VCT)

Hasilnya sebagian besar WPS yang ada di Lokalusasi baik Sunan Kuning maupun Gambirlangu di Kota Semarang mau melaksanakan pemeriksaan HIV secara Sukarela di Pukskesmas Lebdosari dan Puskesmas Mangkang.
Lembaga Swadaya Masyarakat live Motivation memberikan dampingan dan edukasi pada kelompok pekeraja perusahaan yang ada di Kota Semarang, kegiatan lain yang dilaksanakan adalah memberikan edukasi tentang penggunaan kondom saat melaukan hubungan dengan pasangan yang tidak tetap dan melakukan pemeriksaan HIV secara sukarela (VCT)

Hasilnya sebagian besar karyawan perusahaan yang ada di Kota Semarang mau melaksanakan pemeriksaan HIV secara Sukarela, di Puskesmas yang dekat dengan Perusahaannya.

Kemudiann LSM Stop Hiva memberikan edukasi pada kelompok mahasiswa yang ada di Kota Semarang tentang pengertian penyakit HIV, tanda dan Gejala, upaya pencegahan dan ikut memrihakna peringatan hari Aids Sedunia yang selalu hadir setiap tanggal 1 Desember.

Sampai saat ini Kota Semarang juga mendapatkan bantuan penaggulangan AIDS dari Global Fun Internasional.

Hal ini sesuai dengan teori Perubahan Perilaku Green dan cauter dimana untuk merubah perilaku seseorang harus ada factor yang memudahkan yaitu salah satunya adalah ilmu pengetahuan disini tugas para teman-teman di Lembaga Swadaya Masyarakat tugasnya memberikan pengetahuan pada kelompok dampingannya masing-masing

Kemudian faktor yang memungkinkan untuk terjadinya perubahan perilaku salah satu diantaranya peraturan tentang penggunaan kondom bila melakukan hubungan seks dengan pasangan tidak tetapnya,

Faktor ketiga adalah pendorong dimana teman teman dari lembaga swadaya masyarakt peduli AIDS di samping memberi edukasi pada dampingannya juga memberikan edukasi pada pimpinannya, agar pimpinannya bisa memberikan dorongan dalam mencegah penyakit HIV.

Jadi kesimpulannya setelah ada 6 Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli terhadap penaggulangan HIV Kasus HIV di Kota Semarang yang ditemukan selalu terjadi peningkatan dari tahun 2002 sampai sekarang. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved