Burung Perkutut Mulai Dilirik Anak Muda Kota Semarang
Setiap bulannya ia bisa menjual 150 ekor lebih burung perkutut ke pelanggannya.
Penulis: budi susanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
lihat foto
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kicauan burung perkutut terdengar merdu dari kejauhan.
Suara itu berasal dari puluhan burung perkutut yang terkadang di sebuah tanah kosong di sudut Jalan Mataram Kota Semarang.
Di tempat tersebut puluhan jenis burung perkutut dari beberapa daerah dijual oleh seorang pemuda.
Beberapa pembeli juga memadati lokasi tersebut, pilah-pilih burung perkutut tentunya jadi aktifitas di lokasi itu.
Wildan Firdaus (31) adalah pemilik dari puluhan burung perkutut tersebut.
Meski tempat untuk menjajakan burung perkutut Wildan sederhana, namun lokasi tersebut selalu dipadati pembeli.
Koleksi burung perkutut Wildan juga terbilang lengkap, dari perkutut putih, hitam, songgo ratu, hingga perkutut lurah.
Pelanggan yang datang ke lapak Wildan tidak hanya orang tua, namun juga kalangan anak muda.
Menurutnya, hobi memelihara burung perkutut kini juga diminati anak-anak muda.
"Kalau dulu burung perkutut identik dengan anak muda, tapi sekarang berbeda, anak-anak muda juga mulai gemar memeliharanya," jelasnya sembari berbincang dengan pelanggannya, Kamis (2/6/2022).
Ia berujar, jenis perkutut lokal dan hitam atau cemani banyak dicari oleh anak-anak muda, lantaran memiliki suara khas dan menenangkan.
"Selain itu jenis songgo ratu dan lurah juga dipercaya mendatangkan rezeki serta menjadi tolak bala," ungkapnya.
Meyolah harga, Wildan tak pernah mematok harga tinggi untuk pelanggannya.
"Dari Rp 20 ribu sampai paling mahal Rp 1 juta terganggu jenis dan kualitas burung perkutut," terangnya.
Dilanjutkannya, setiap bulannya ia bisa menjual 150 ekor lebih burung perkutut ke pelanggannya.
