Bisnis
Keluhan Pedagang Cabai di Pasar Sampangan Kota Semarang, Banyak Diprotes Pembeli
Pedagang ternyata juga mengeluhkan naiknya harga cabai di pasaran. Seperti diberitakan sebelumnya, harga komoditas cabai terus meroket.
Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pedagang ternyata juga mengeluhkan naiknya harga cabai di pasaran.
Seperti diberitakan sebelumnya, harga komoditas cabai terus meroket di beberapa daerah selama sepekan.
Di Kota Semarang, harga cabai rawit merah bahkan tembus Rp 80 ribu perkilogram.
Data dari Tim Pengendali Inflasi Jateng juga menunjukkan kenaikan harga cabai.
Baca juga: Harga Cabai Meroket, Buruh di Purbalingga Nekat Mencuri Cabai, Petani Ternyata Sudah Mengintai
Baca juga: Pedasnya Harga Cabai di Jateng, di Pasar Ungaran Semarang Capai Rp 80 Ribu Per Kilogram
Selain di Ibu Kota Jateng, dari pendataan, harga cabai rawit merah di Kota Surakarta juga tembus Rp 83 ribu perkilogram.
Hal serupa juga terjadi di Kota Salatiga, di mana dalam sepekan kenaikan harga cabai rawit keriting naik hampir Rp 20 ribu, yang kini mendekati Rp 80 ribu perkilogram.
Kenaikan harga tersebut tak hanya dikeluhkan oleh pedagang, namun juga masyarakat.
Umi (60) misalnya, pedagang cabai di Pasar Sampangan Kota Semarang.
Ia mengaku kebingungan menjual cabai di tengah meroketnya harga.
Bahkan Umi hanya mampu membeli 2 kilogram cabai rawit merah untuk ia jajakan.
"Sebelum naik saya berani beli 5 kilogram, tapi sekarang hanya mampu 2 kilogram saja," jelasnya kepada tribunjateng.com, Selasa (7/6/2022).
Dilanjutkannya, dari distributor ia diberi harga Rp 80 ribu perkilogramnya.
"Alhasil saya jual Rp 90 ribu perkilogram, namun untuk 1/4 kilogram saya hargai Rp 25 ribu," katanya.
Menurutnya, banyak pembeli protes karena kenaikan harga tersebut.