Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Ahmad Tohari Terima Penghargaan Anugerah Senator Indonesia, Ajak Anak Muda Giat Sastra dan Budaya

Dalam orasinya Ahmad Tohari menyampaikan betapa bergunanya sebuah sastra itu

Penulis: Imah Masitoh | Editor: muslimah
Istimewa
Ahmad Tohari menerima penghargaan Anugerah Senator Indonesia B 52 Bidang Seni Budaya, Rabu (8/6/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Tokoh sastrawan dan budayawan Banyumas Ahmad Tohari menerima penghargaan Anugerah Senator Indonesia B 52 Bidang Seni Budaya yang digelar di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unsoed, Rabu (8/6/2022). 

Penghargaan yang diberikan atas kerjasama DPD RI dan Unsoed ini ditujukan untuk memberikan apresiasi kepada siapa saja baik perorangan, kelompok maupun organisasi yang memiliki kontribusi besar bagi kemaslahatan banyak orang. 

Salah satunya Ahmad Tohari yang sudah dikenal hingga ke mancanegara dengan karya-karyanya. Sebagai seseorang yang lahir di Banyumas dan begitu melestarikan budaya Banyumas.

Baca juga: Fakta di Balik Pj Bupati Banggai Mundur 15 Menit Usai Dilantik, Awalnya Semua Berjalan Normal

Baca juga: Lagi Makan Bakso di Pinggir Jalan, 4 Remaja di Sleman Jadi Korban Pembacokan

Salah satu karya terkenalnya yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruk tahun 1982 yang sudah dicetak berulang kali dan diterbitkan ke dalam 5 bahasa. 

Abdul Kholik selaku anggota DPD RI Dapil Jawa Tengah mengatakan dalam sambutannya, penganugerahan kali ini merupakan kategori individual pertama yang kali ini diberikan kepada Ahmad Tohari sebagai sastrawan dan budayawan Banyumas

"Sesuai taglinenya untuk menghargai kebaikan dan menghidupkan keteladanan," ucapnya. 

Pendekatan kebudayaan pada sekarang ini dinilai dibutuhkan untuk kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. 

"Pendekatan budaya sangat penting karena didalamnya ada nilai-nilai, pesan moral, dan kejujuran," ungkapnya. 

Ahmad Tohari yang menerima penghargaan ini, turut menyampaikan orasi kebudayaannya. 

Dalam orasinya Ahmad Tohari menyampaikan betapa bergunanya sebuah sastra itu.

Menurutnya dengan sastra orang akan lebih mengetahui apa itu kemanusiaan dan memiliki jiwa empati. 

"Orang yang tidak membaca sastra akan sulit memahami orang lain, tahunya diri sendiri saja," tambahnya. 

Ahmad Tohari juga mengajak kalangan muda untuk mencintai sastra di dalam kehidupannya.

Dengan sastra seseorang dapat memberikan sesuatu kepada bangsa dan dunia meskipun bukan bersifat material.
 
"Mari kita bersastra supaya jiwa kita penuh dengan pengetahuan dan semangat kemanusiaan," ajaknya. 

Ahmad Tohari yang terkenal dengan kesederhanaan dan apa adanya ini menginginkan untuk selalu melestarikan budaya Banyumasan sebagai kekayaan yang dimiliki daerah seperti bahasa lokal. 

Salah satunya adalah parikan yakni seni merangkai kalimat yang biasanya terdiri dari dua baris, baris pertama kalimat penarik dan kalimat kedua berupa isi.

Parikan di Banyumas menggunakan bahasa lokal yang biasanya mengandung sebuah pesan didalamnya. 

"Parikan produk asli Sastra Banyumas, jangan sampai hilang. Parikan membuat hidup kita lebih santai tidak kemrungsung," ucapnya setelah memberikan beberapa contoh parikan Banyumas.

Akhir orasinya, Ahmad Tohari memberikan pesan kepada generasi muda untuk bergiat dalam sastra dan budaya . 

"Tolong kepada anak muda untuk giat dalam sastra dan budaya dengan bertekad memberikan sesuatu kepada kehidupan ini," ucapnya. (ima) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved