Berita Slawi
Puluhan Rumah di Desa Kajen Kabupaten Tegal Rusak Terdampak Tanah Bergerak, Warga Was-was Saat Hujan
Intensitas hujan yang cukup tinggi dua hari terakhir, mengakibatkan puluhan rumah di Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal mengalami rusak
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Intensitas hujan yang cukup tinggi dua hari terakhir, mengakibatkan puluhan rumah di Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal mengalami kerusakan karena terdampak bencana alam tanah bergerak.
Kerusakan terjadi di beberapa bagian seperti dinding, lantai, tanah, dan ada juga sebagian jalan yang ambles.
Bahkan tidak hanya rumah warga yang terdampak, tapi Musala Baitul Mutaqin juga tidak luput dari bencana tanah bergerak ini.
Keretakan terlihat di bagian tembok, atap, lantai musala, bahkan ada bagian jendela yang kayunya sudah renggang karena adanya pergerakan.
Ditemui saat sedang meninjau lokasi bencana, Kepala Desa Kajen, Juni Sukmadi, mengatakan intensitas hujan yang tinggi sejak Senin (6/6/2022) dan berlanjut pada Selasa (7/6/2022) mengakibatkan pergerakan tanah.
Selain karena hujan, struktur tanah yang labil dan pergerakan tanah dinamis di area Sungai Gung juga menjadi salah satu penyebabnya. Bahkan ada salah satu bangunan toilet umum yang ambruk dan turun sekitar 5 meter.
"Untuk rumah warga yang terdampak dan paling parah itu ada delapan, nah dari jumlah tersebut yang sudah direlokasi sebanyak lima rumah sedangkan tiga sisanya belum.
Kemudian Selasa malam ada susulan 11 rumah yang mengalami kerusakan. Sehingga jika dirinci yang rusak berat ada tiga rumah, rusak sedang 11 rumah, dan rusak ringan ada 54 rumah jadi total 68 rumah yang terdampak," ungkap Juni, pada Tribunjateng.com, Rabu (8/6/2022).
Area yang terdampak dan paling parah ada di RT 03/RW 09, dan RT 04/RW 09, Desa Kajen.
Sementara itu, bencana serupa sempat terjadi pada tahun 2018 lalu di lokasi yang sama. Kemudian kembali terjadi pada 7 Juni 2022 malam.
Kepala Desa menuturkan, pihaknya sudah menyediakan tempat untuk relokasi sementara di dua lokasi.
Adapun dua lokasi tersebut yaitu ada di rumah kepala desa sendiri dan satu lagi ada di pondok pesantren.
"Jika nantinya pemerintah memberikan perhatian khusus untuk merelokasi secara menyeluruh, maka saya sudah menyediakan lahan kurang lebih 1.800 meter persegi lokasi ada di blok geger.
Lahan tersebut milik desa dan semuanya sudah disiapkan seperti akses jalan dan lain-lain," jelasnya.
Pada kesempatan ini, Juni berharap kepada pihak terkait seperti pemerintah daerah dan lain-lain supaya bisa secepatnya melakukan tindakan utamanya relokasi.