Juragan Oemah Wedhus Banyumas Masih Was-was Stok Sapi Jelang Iduladha

pengelola Oemah Wedus ini mengaku sudah mulai menyetok hewan kurban namun dalam jumlah yang relatif tidak banyak dan hanya hewan kurban jenis domba.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Imah Masitoh
Kondisi domba-domba di kandang ternak Oemah Wedus, terletak di Desa Tambaksogra, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Kamis (9/6/2022).  

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Menjelang lebaran haji mendatang para pelaku usaha jual beli hewan kurban sudah mulai berbenah menyambut momentum satu tahun sekali ini, dimana masyarakat akan ramai membeli hewan ternak untuk berkurban.

Salah satu pelaku usaha jual beli hewan kurban dan peternakan di Purwokerto yakni Oemah Wedus sudah mulai menyetok hewan kurban untuk memenuhi kebutuhan konsumen jelang lebaran haji.

Namun dengan adanya Penyakit Mulut Kaki (PMK) akhir-akhir ini yang masih menyerang pada hewan ternak di beberapa daerah menjadikan pelaku usaha peternakan khawatir menjelang lebaran haji mendatang.

Gilang Wicaksono selaku pengelola Oemah Wedus ini mengaku sudah mulai menyetok hewan kurban namun dalam jumlah yang relatif tidak banyak dan hanya hewan kurban jenis domba dan kambing saja.

“Untuk sapi dari awal kita akan menyetok di sini juga. Tapi karena adanya PMK jadi was-was,” ucapnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (9/6/2022).

Menghindari resiko kerugian yang besar pihaknya memilih untuk bekerja sama dengan pelaku usaha lain untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang akan membeli hewan kurban jenis sapi kepadanya.

“Kita memutuskan untuk tidak menyetok di sini karena resiko terlalu besar, kita kerja sama dengan teman yang ada di Beji, Kedungbanteng untuk memenuhi keinginan konsumen akan sapi ini,” jelasnya.

Dalam memasok hewan kurban, Oemah Wedus mendapatkannya dari daerah Jawa Timur yang masih zona hijau.

Pihaknya terus update informasi mengenai PMK di daerah lain.

“Ambil dari darah yang belum suspek PMK. Meskipun Jawa Timur banyak yang zona merah tapi masih ada yang hijau. Kita sudah menemukannya di daerah Ponorogo dan Madiun, sudah booking dari sekarang jadi diprioritaskan karena sudah langganan juga,” jelasnya.

Untuk mencegah PMK pada ternak-ternak di kandangnya, pihaknya rutin melakukan desinfeksi pada kandang baik setelah panen ternak maupun saat akan diisi ternak kembali. 

Selain itu pemberian vitamin juga rutin diberikan kepada hewan ternaknya untuk menjaga kekebalan tubuh ternak.

“Kalau untuk antibiotik sudah kita stop dari sekarang. Karena itu ada residunya dan baru akan hilang selama 30 hari.  Dan ini sudah mendekati hari raya jadi ini menjadi bentuk tanggung jawa moral kita kepada konsumen juga karena ada pengaruhnya bila dagingnya dikonsumsi manusia,” tambahnya.

Oemah Wedus sendiri dalam menyetok hewan kurban akan mempertimbangkan jenis hewan kurban yang paling banyak digemari di pasaran. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved