Wawancara Khusus
Prof Jamal Optimistis Kualitas Lulusan UNS Meningkat
Saya juga mendorong yang bisa sekolah di luar negeri dan bila dana ada bisa menggunakan beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, red).
Penulis: amanda rizqyana | Editor: rustam aji
TRIBUNJATENG.COM - Orangtua zaman dulu punya banyak anak itu hal biasa. Semua anak ingin melanjutkan sekolah padahal kondisi ekonomi orangtua terbatas.
Tapi tetap ngotot bersekolah meski dengan keterbatasan.
Pakaian seragam, sepatu, buku dari kakak kemudian dipakai oleh adiknya. Bahkan tak jarang anak sekolah zaman itu tidak bersepatu.
Pengalaman demikian juga dialami oleh Jamal Wiwoho. Jamal merupakan 9 bersaudara dan semua kakaknya bersekolah.
Berkat ketekunan dan kesungguhannya meraih cita-cita, Jamal kini bergelar lengkap Prof DR Jamal Wiwoho, SH, MHum, yang tak lain adalah Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Perbincangan dengan host Ruth Novita Lusiani dalam program Tribun Topic, Rektor UNS ini menerangkan perjalanan studi, karier, suka dan duka sebagai pendidik hingga kemudian menjadi Rektor UNS periode 2019-2023.
Kali ini disajikan kepada pembaca Tribunjateng.com dan koran cetak Tribun Jateng yang disadur oleh wartawan Amanda Rizyana, berikut petikan wawancaranya:
Sekarang sedang sibuk apa Pak Rektor?
Iya ada beberapa kegiatan. Jadi Pansel Pejabat Eselon 1 dan Eselon 2 KPK. Dialog dengan Mas Menteri Nadiem, tentang sistem penerimaan mahasiswa baru di Indonesia.
Bisa cerita perjalanan studi Pak?
Iya saya lahir di Desa Pandean, Curug Agung, Srumbung, Magelang. Dulu waktu sekolah SD nggak pernah pakai sepatu.
Setelah lulus SD lalu lanjut SMP dan lulus. Kemudian Jamal masuk ke SMA Negeri 5 Yogyakarta.
Kalau kamu sekolah SMA dan harus kuliah sedang bapak hampir pensiun. Saya sampaikan bahwa saya hanya minta izin, minta ridho Bapak supaya saya bisa sekolah di SMA dan melanjutkan ke perguruan tinggi.
Lulus dari SMAN 5 Yogyakarta kemudian Jamal melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum UNS tahun 1981-1985.
Lulus dari S1 Hukum UNS kemudian Jamal mengajar di bimbel. Saat ada lowongan CPNS Jamal ikut mendaftar. Dan dia pun diterima di 3 instansi.