Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Manfaat Jambu Monyet, untuk Antiradang Hingga Hand Sanitizer

Tumbuhan dengan nama ilmiah Anacardium occidentale L. ini termasuk dalam keluarga Anacardiaceae

Editor: galih permadi
budi santoso/BKSDA Jateng
Tumbuhan Jambu Monyet 

Daun yang masih muda mempunayi kandungan vitamin A, vitamin C, kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi dan air.

Kulit biji mengandung Cashew Nnut Shell Liquid (CNSL), bila mengenai mulut dapat menyebabkan peradangan.

Kulit biji dapat dimanfaatkan sebagai obat kanker kulit (Hidayat et al., 2016).

Jambu mete juga memiliki kandungan kimia berupa Alkaloid, Saponin, Tanin dan Flavonoid yang berperan dalam penyembuhan luka.

Flavonoid berfungsi untuk menghambat pendarahan dengan cara meningkatkan jumlah trombosit, saponin bermanfaat sebagai perangsang pembentukan kolagen, tanin berfungsi sebagai antibakteri dan antiseptic pada luka sehingga mencegah terjadinya infeksi pada luka serta alkaloid berperan dalam melawan infeksi mikroba (Hasibuan et al., 2015). 

Manfaat

Bagian-bagian dari Jambu mete memiliki berbagai manfaat.

Daun muda Jambu mete selain bisa dimakan sebagai lalapan juga bermanfaat sebagai obat malaria, diabetes, hipertensi, rematik, sariawan dan ruam pada kulit.

Kulit biji dimanfaatkan untuk mengobati kanker kulit. Kulit kayu memiliki rasa kelat dan lama-kelamaan menimbulkan rasa tebal pada lidah.

Akan tetapi, kulit kayu ini memiliki khasiat sebagai pencahar, astringen dan membantu dalam memacu aktivitas enzim pencernaan.

Bagian biji dapat digunakan untuk mengobati radang mulut rahim dan sakit gigi maupun gusi.

Selain itu, minyak dari bijinya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi keracunan makanan (Hidayat et al.,2016).

Daun yang sudah tua dapat digunakan sebagai obat luka bakar serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan antibakteri dan antioksidan (Ajileye et al., 2014; Prasetyaningtyas et al., 2017).

Selain bermanfaat sebagai obat, Jambu mete juga dapat digunakan sebagai bahan aktif pada liquid hand sanitizer.

Hal ini telah dibuktikan dalam beberapa penelitian, seperti pada penelitian Dahake et al., (2009) dan Prasetyaningtyas et al., 2017.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved