Berita Kriminal
Tak Perlu Dicari, Wahyu yang Rekayasa Dirinya Menghilang Demi Asuransi Rp 3 M Kini Datangi Polisi
Seorang buron yang merupakan dalang di balik kasus rekayasa tabrakan di Kalimalang, Kabupaten Bekasi, akhirnya menyerahkan diri ke polisi.
TRIBUNJATENG.COM, BEKASI - Wahyu Suhada pria yang sebelumnya merekayasa dirinya hilang demi mencairkan asuransi Rp 3 miliar kini datang sendiri ke polisi.
Sebelumnya temannya melapor polisi bahwa Wahyu jadi korban kecelakaan dan hanyut di Sungai Kalimalang, Kabupaten Bekasi.
BPBD sudah melakukan pencarian, namun dihentikan karena mencium bau-bau laporan palsu.
Baca juga: Beredar Kabar Presiden Rusia Vladimir Putin Akan Disantet di Jepang, Polisi Turun Tangan
Baca juga: Misteri Kematian Mahasiswi di Apartemen, Jasad Ditutup Selimut, Setengah Telanjang, Ditemukan Bong
Baca juga: Arti Mimpi Kunci, Kehilangan Jadi Pertanda Kurang Baik
Sebelum menyerahkan diri ke polisi, sang buron yang bernama Wahyu Suhada itu bersembunyi dengan berpindah tempat.
"Iya, mobile (berpindah-pindah) sih dia. Tapi nanti kita cek lagi," kata Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan Kamis (9/6/2022).
Gidion mengatakan bahwa Wahyu Suhada kini sedang dimintai keterangan oleh polisi.
"Iya, sudah menyerahkan diri dan sedang diperiksa di Polsek Cikarang Pusat jam 16.00 WIB tadi," ujar Gidion.
Meski begitu, Gidion belum dapat merinci tempat persembunyian pelaku.
"Sedang dimintai keterangan. Mohon waktu biar diperiksa dulu, ya," pungkas Gidion.
Sebelumnya diberitakan, Wahyu Suhada bersama dengan tiga rekannya, Abdul Mulki (37), Dena Surya (25), dan Asep Riak (35), merekayasa kejadian palsu di mana seolah-olah mereka mengalami kecelakaan lalu lintas.
Mereka berempat menyusun skenario kecelakaan dan laporan palsu demi mendapatkan uang asuransi sebesar Rp 3 miliar.
Wahyu, yang merupakan otak di balik kecelakaan palsu tersebut, menyusun skenario kalau dirinya ditabrak mobil Fortuner saat mengendarai sepeda motor dan hilang terseret arus di sungai Kalimalang.
BPBD Terlanjur Susuri 7 KM Sungai
Ulah Wahyu bersama ketiga rekannya, yakni Abdul Mulki (37), Dena Surya (25), dan Asep Riak (35) merekayasa laporan orang hilang membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi kecewa.
Mereka terlanjur mengerahkan tim dan sumberdaya untuk menyusuri 7 kilometer sungai Kalimalang.