Berita Ungaran
Dokter Hewan di Kab Semarang Ini Mampu Tangani Lebih dari 15 Ruminansia Terjangkit PMK Dalam Sehari
Kasus PMK yang menjangkiti hewan ternak ruminansia di Kab Semarang alami peningkatan.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak ruminansia di Kabupaten Semarang tercatat mengalami peningkatan atau semakin menyebar.
Berdasarkan penuturan Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang Wigati Sunu kepada Tribunjateng.com, Jumat (10/6/2022) lalu, jumlah hewan yang mengalami penyakit tersebut sudah mencapai 1418 ekor.
Hal itu membuat sejumlah dokter hewan di Kabupaten Semarang berupaya mencari solusi tersendiri.
Seperti yang dilakukan oleh satu di antara dokter hewan yang bernama Mukhlas Alamsyah.
Ia mengaku bahwa dirinya saat ini bisa menangani lebih dari 15 pasien PMK dalam satu hari.
“Pengobatan dilakukan lewat pemberian sirup probiotik herbal khusus pasien PMK, penanganannya lebih cepat dan bisa menekan biaya,” katanya kepada Tribunjateng.com.
Ia menambahkan bahwa para hewan ternak yang ia tangani akan ia pantau tiap hari sekaligus dengan pendampingan para peternak.
Mukhlas juga menerangkan bahwa dirinya juga dibantu oleh para mahasiswa koas di Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor dalam pengobatan tersebut.
“Mudah-mudahan bisa menginspirasi masyarakat secara luas agar sigap mengatasi pasien PMK dengan pengobatan yang low budget dan mudah didapat karena berasal dari tanaman herbal.
Yang paling penting adalah peternak bisa mandiri mengobati sapi-sapi nya yang tengah sakit,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan satu di antara metodenya yakni penyemprotan kandang dengan air garam 1-2 persen dicampur herbal lain.
“Serta membatasi perilaku peternak untuk tidak saling mengunjungi kandang orang lain agar sebarannya tidak meluas.
Kondisi ini mempeihatinkan bagi peternakan rakyat di tengah persiapan sapi-sapi yang harus sehat dan layak untuk menyambut Hari Raya Idul Adha yang kurang beberapa waktu lagi.
Mudah-mudahan kasus PMK segera cepat tertangani, angka penularan terus ditekan dan sapi-sapi bisa sehat kembali,” pungkasnya. (*)