Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pasar Tiban di Kota Semarang Sudah Boleh Buka Lagi, Eko Kini Bisa Tersenyum Lagi Tiap Minggu

Kembali dibukanya pasar tiban di sejumlah titik di Kota Semarang membawa berkah tersendiri bagi para pedagang.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: m nur huda
IST
Share and care bersama pedagang pasar tiban puspo gumilar RT 04 RW 01 GISIKDRONO 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kembali dibukanya pasar tiban di sejumlah titik di Kota Semarang membawa berkah tersendiri bagi para pedagang. Di antaranya di Pasar Minggu sekitar Taman Indonesia Kaya (TIK), sejumlah pedagang mengakui penjualannya kini meningkat drastis.

"Setelah ada Pasar Minggu lagi, penjualan naik 100 persen. Yang jelas sekarang tiap hari Minggu bisa 'smile' (tersenyum-Red)," kata Eko, satu pedagang di pasar tiban tersebut, Minggu (12/6).

Eko yang merupakan penjual kue pukis itu menuturkan, di Pasar Minggu itu ia berjualan mulai pukul 06.00 hingga 10.00. Dalam membuat adonan untuk dagangannya itu, ia menghabiskan sekitar 4 kilogram tepung terigu.

Jumlah itu, menurut dia, meningkat tajam dibandingkan dengan saat pandemi yang hanya sekitar 2 kilogram, di mana sehari-harinya ia hanya menjajakan dagangan di sekitar Taman Cinde.

"Sekarang alhamdulillah, tiap Jumat dan Minggu di sini sudah kembali normal," ujarnya.

Senada diungkapkan Gino, pedagang jajan pasar di Pasar Minggu sekitar TIK. Menurut dia, saat pandemi covid-19 menerpa, ia sempat vakum 1 tahun berjualan karena lapak utamanya yang berada di Plaza Simpanglima lantai dasar terpaksa ditutup.

Ia kemudian mulai berjualan di pasar tiban minggu Jalan Pahlawan. Karena laris, Gino kemudian menambah lapak di Pasar Minggu dan Pasar Jumat sekitar TIK. Berkah bagi Gino, usahanya kini semakin bergeliat dengan memiliki empat lapak.

"Berkah pandemi, gara-gara saya keluar jualan ke Pahlawan waktu itu 1 jam habis, lalu tambah jualan ke sini (Pasar Minggu-Red) malah jadinya laris. Jadinya sekarang saya punya empat lapak. Selain yang di Matahari (Plaza Simpanglima), saya juga punya di Pasar Minggu Jalan Pahlawan, serta Pasar Jumat dan Pasar Minggu di sini (sekitar Taman Indonesia Kaya), dan satunya lagi di Jalan Suyudono," terangnya.

Setiap ada pasar tiban itu, Gino mengaku sampai kewalahan karena banyaknya pembeli dan juga pesanan. Ia dan istrinya dibantu tiga karyawan sampai harus berkali-kali produksi sebab ramainya permintaan.

"Buat seperti ini 1 hari 1 malam tidak tidur, delapan kompor hidup semua. Kalau habis buat lagi, habis buat lagi. Hari Minggu itu bikin klepon sampai 10 kali lebih," paparnya.

Gino menuturkan, jajan pasar yang ia jual mulai dari klepon, gethuk, ketan, lopis, senteleng, cenil, gendar, hingga jonkong. Menurutnya, ratusan porsi jajan pasar itu habis terjual setiap hari.

"Kalau jumlah terjual yang di sini (TIK) antara 150-200 porsi, Jalan Pahlawan dekat Telkom sekitar 150 porsi, Jalan Suyudono di atas 70 porsi, sedangkan di Matahari masih sekitar 50 porsi. Kalau Jumat kebanyakan pembelinya dari instansi, sedangkan Minggu dari masyarakat umum," jelasnya. (idy/TRIBUN JATENG CETAK)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved