Berita Internasional
Pasukan Ukraina di Severodonetsk Harus Memilih Menyerah Atau Mati
Seorang perwakilan militer Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri, menyatakan, pasukan Ukraina yang masih berada di kota Severodonetsk haru
TRIBUNJATENG.COM - Pasukan Azov Ukraina yang tersisa di Severodonetsk dalam masalah besar, menyusul langkah tentara Rusia memutuskan akses evakuasi dan keluar dari kota tersebut.
Akses terakhir yaitu sebuah jembatan di timur Ukraina tersebut telah dihancurkan, sehingga praktis Sievierodonetsk kini tak terhubung dengan kota-kota yang masih dikuasai oleh Pemerintah Ukraina.
Seorang perwakilan militer Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri, menyatakan, pasukan Ukraina yang masih berada di kota Severodonetsk harus menyerah atau mati.
"Mereka memiliki dua pilihan, mengikuti contoh rekan-rekan mereka dan menyerah, atau mati. Mereka tidak punya pilihan lain," kata Eduard Basurin, wakil kepala Departemen Milisi Rakyat, Senin (13/6/2022), lapor media pemerintah Rusia, RIA Novosti.
Severodonetsk, pusat manufaktur di wilayah Luhansk, adalah kunci dalam upaya Rusia untuk menaklukkan Donbas. Kota itu akan menjadi satu kota terakhir di wilayah tersebut yang akan jatuh ke tangan Putin jika diambil alih.
Severodonetsk telah dibombardir secara intens selama beberapa minggu terakhir saat pertarungan untuk menguasai Donbas semakin intensif.
Denis Pushilin, pemimpin separatis wilayah Donetsk Ukraina yang didukung Rusia, mengatakan telah terjadi peningkatan pertempuran dan penembakan di wilayah tersebut.
"Semua pasukan yang diperlukan, termasuk pasukan sekutu, termasuk pasukan Federasi Rusia, akan dilibatkan untuk melawan musuh," kata Pushilin.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip oleh kantor berita negara RIA Rusia mengatakan, "Secara umum, perlindungan republik adalah tujuan utama dari operasi militer khusus ini."
Donetsk dan Luhansk adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina. Rusia mengakui kedua wilayah itu sebagai negara merdeka menjelang invasinya ke Ukraina.
Dilansir CNN, sebelumnya pejabat militer Ukraina mengatakan pasukan mereka didorong mundur dari pusat kota Severodonetsk, bersama dengan kota Lysychansk. Kota tersebut menjadi jantung pertempuran dan masih berada dalam kendali Ukraina.
Pasukan Rusia telah maju ke Severodonetsk sebagai bagian dari serangan besar-besaran mereka di wilayah Donbas timur setelah gagal merebut ibu kota Kyiv. Ini adalah kota terbesar di wilayah Luhansk timur, yang merupakan bagian dari Donbas, tetapi masih di bawah kendali Ukraina.
Senjata artileri Rusia menghantam zona industri Sievierodonetsk, Ukraina timur. Padahal, ada sekitar 500 warga sipil berlindung di kota tersebut. Serangan lebih tepatnya mengenai Pabrik Kimia Azot.
"Seluruh front menjadi sasaran penembakan terus-menerus. Kota Maryinka, Krasnohorivka, Vuhledar terkena di daerah penghasil batu bara, dan Avdiivka, rumah bagi pabrik kokas besar," kata gubernur regional Donetsk, Pavlo Kyrylenko, kepada TV Ukraina pada Senin malam.
Para pejabat di wilayah Donetsk yang dikuasai separatis yang didukung Rusia mengatakan sedikitnya tiga orang, termasuk seorang anak, tewas dan 18 terluka oleh tembakan Ukraina yang menghantam sebuah pasar di kota Donetsk.