Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kronologi Tragedi Paiton 2003, Terbakarnya Bus Karya Wisata yang Tewaskan 54 Orang

Kronologi Tragedi Paiton 2003, Terbakarnya Bus Karya Wisata yang Tewaskan 54 Orang

Penulis: non | Editor: galih permadi
FACEBOOK/ADITYA
Kronologi Tragedi Paiton 2003, Terbakarnya Bus Karya Wisata yang Tewaskan 54 Orang 

Sempat beredar kabar bahwa mereka melarikan diri setelah kejadian tersebut.

Namun dari pihak perusahaan otobus menyangkal bahwa sopirnya melarikan diri.

Mereka justru ikut membantu mengeluarkan penumpang.

Sesaat sebelum kejadian bus ditabrak truk kontainer memotong jalur dari arah berlawanan.

Lalu sejurus kemudian dihantam truk tronton dari belakang.

Tangki truk tronton pecah sehingga menyebabkan munculnya percikan api dan akhirnya merembet ke badan bus.

 Kebakaran begitu cepat terjadi, ditengarai karena adanya bahan-bahan yang mudah terbakar di dalam bus, seperti tas dan karpet yang ditaruh di kursi.

Korban tewas banyak ditemukan di bagian belakang bus di dekat pintu.

Para saksi menduga para penumpang berusaha ke luar dari sana tapi pintu tersebut justru tak dapat dibuka.

Di dalam bus juga tak dilengkapi alat pemecah kaca sehingga penumpang tak dapat menyelamatkan diri ketika bus terbakar.

Sang sopir bisa selamat setelah melompat dari bus sedangkan kernetnya memecah kaca bagian depan.

Saat bus itu terbakar, warga di sekitar lokasi melihat adanya kobaran api dan letupan-letupan kecil.

Petugas pemadam kebakaran juga datang untuk membantu memadamkan api.

Banyaknya jumlah korban meninggal memaksa pihak RSUD Situbondo untuk mengawetkan jenazah menggunakan balok es.

Jenazah juga hanya ditempatkan di lorong karena ruang kamar mayat tidak terlalu besar.

Kebanyakan jenazah mengalami luka bakar serius.

Ada bagian tubuh yang hilang dan beberapa sulit dikenali.

Setelah bus yang membawa 54 penumpang itu terbakar, beberapa warung yang ada di dekat lokasi memilih tutup karena ngeri.

Tempat terjadinya kecelakaan adalah sebuah jalan yang cukup tinggi.

Kiri dan kanannya berupa bukit dan tanaman liar yang sepi. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved