Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Klaten

Tak Gelap Mata, Pak Badrun Pilih Sedekahkan Uang Ganti Rugi Tol Untuk Ayahnya yang Sudah Meninggal

Badrun (51), warga Desa Pepe, Kecamatan Ngawen mendapatkan uang ganti rugi (UGR) Rp 2,7 juta karena sawahnya terdampak proyek jalan Tol Solo-Jogja

Editor: muslimah
Istimewa
Uang ganti rugi tak membuat Badrun warga Klaten gelap mata. Ia memilih bersedekah 

TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Badrun berharap sedekah tersebut bisa menjadi amal jariyah buat ayahnya.

Kisah seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya ini dapat dijadikan contoh.

Badrun (51), warga Desa Pepe, Kecamatan Ngawen mendapatkan uang ganti rugi (UGR) Rp 2,7 juta karena sawahnya terdampak proyek jalan Tol Solo-Jogja. 

UGR itu lantas hendak disedekahkan atas nama ayahnya.

Rencananya hasil UGR tol itu akan dijadikan nama masjid di desanya yang dibuat dari bahan akrilik.

"Itukan masih tanah warisan, atas nama ayah. Berhubung anak-anaknya banyak ada 7 termasuk ibu masih sugeng, setelah berembug dengan keluarga itu akhirnya diputuskan untuk dimasukkan masjid semua," kata Badrun, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Barang dan Uang Tunai Lenyap, 6 Koper Jamaah Calon Haji Asal Grobogan Dibobol

Baca juga: Tangis Rexy Mainaky saat Peluk Yeremia, Begini Kondisi Terkini Yere yang Cedera di Indonesia Open

"Tulisannya pakai akrilik dan lampu, semalam sudah dibuat. Besok kalau sudah jadi bisa dicek," celetuknya sembari tertawa. 

Niatnya yang mulia, jangan disandingkan dengan nilai UGR yang relatif kecil.

Memang sawahnya yang terdampak juga hanya 4 meter persegi saja.

Badrun mengaku jika UGR tersebut sebetulnya belum cukup memenuhi kebutuhan untuk pembuatan nama masjid di desanya. 

"Semua uang ganti rugi Rp 2,7 sudah saya masukin masjid tapi masih nombok, karena habisnya kemarin itu untuk beli bahannya udah sampai 3 juta lebih," ucapnya. 

Meski harus nombok, pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu mengaku tak mempermasalahkannya.

Karena sedari awal dirinya berniat untuk menyedekahkan itu untuk ayahnya yang sudah meninggal puluhan tahun silam. 

"Kalau saya selaku ahli waris untuk sedekah bapak saya. Bapak meninggal saat saya lulus SMA, saya lulus SMA itu tahun 1991," jelasnya. 

"Sedekah ini bukan wasiat, emang ini inisiatif saya sendiri, termasuk tanah itu kan untuk bertiga, termasuk bagian saya (yang kena)," ucap Badrun sambil menahan air matanya tidak menetes.

Sumber: Tribun Solo
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved