Indonesia Open 2022
Update Kondisi Cedera ACL Lutut Kiri Yeremia Rambitan, Tak Ada Operasi Tapi Harus Menepi 6 Bulan
Update Kondisi Cedera ACL Lutut Kiri Yeremia Rambitan, Tak Ada Operasi Tapi Harus Menepi 6 Bulan
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Update Kondisi Cedera ACL Lutut Kiri Yeremia Rambitan, Tak Ada Operasi Tapi Harus Menepi 6 Bulan
TRIBUNJATENG.COM - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan mengalami cedera ACL pada lutut kirinya.
Cedera itu didapat Yeremia saat melawan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Padahal saat itu Yeremia dan pasangannya Pramudya sudah mencetak match point.
Kurang satu angka saja, Yeremia terpaksa kehilangan kemenangan yang ada di depan mata karena cedera.

Baca juga: Jadwal dan Siaran Langsung MotoGP 2022 Balapan di GP Jerman Sirkuit Sachsenring Besok
Baca juga: Viktor Axelsen Frustrasi Banting Raket saat Nyaris Kena Comeback di Semifinal Indonesia Open 2022
Baca juga: Hasil RANS Nusantara Vs Madura United Piala Presiden 2022, Klub Raffi Ahmad Gagal Petik Kemenangan
Baca juga: Komdis PSSI Merespon Dua Suporter Meninggal di Bandung, Dugaan Karena Over Capacity
Lantaran cedera yang dialami, Yeremia harus menepi untuk menjalani perawatan.
Yeremia dipastikan tak akan naik ke meja operasi.
Namun Yeremia harus absen selama enam bulan dan fokus menjalani terapi.
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Piergandi, mengatakan bahwa Yeremia mengalami cedera ACL pada lutut kirinya.
"ACL-nya robek sekitar 50 persen dan ada cedera lain," kata pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi, dilansir dari Kompas.id.
"Sabtu ini pemeriksaan dokter akan dilanjutkan untuk menentukan tindakan selanjutnya."
"Namun, untuk cedera seperti itu, masa pemulihannya biasanya lama, minimal sekitar enam bulan,” sambung Herry
Walau terancam menepi hingga akhir tahun, Yeremia diketahui tidak akan menjalani operasi pada lutut kirinya.
Hal itu seperti disampaikan Kepala Tim Medis PBSI, dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS., Sp.KO, kepada awak media termasuk BolaSport.com.
Dokter Grace mengatakan bahwa atlet berusia 22 tahun itu hanya perlu melakukan terapi saja.
"Ada beberapa hasil MRI, tetapi kalau dari sisi diagnosa kami belum bisa menceritakan diagnosa pasien apa," kata Grace.
"Kami hanya mengatakan memang Yere ada cedera lutut dan perlu dilakukan terapi lebih lanjut."
"Untuk diagnosanya apa itu memang jadi rahasia dari tim medis dan atlet sendiri," ucapnya.
Grace menjelaskan bahwa Yeremia bisa sembuh lebih cepat karena pada akhirnya kondisi fisik atlet yang menentukan.
"Yere harus menjalani terapi sekitar tiga sampai enam bulan, tapi itu juga tergantung dengan proses penyembuhan atau kemampuan penyembuhan atletnya sendiri," kata Grace.
Grace menyebut fakta bahwa keberuntungan masih berpihak dengan Yeremia karena lututnya tak perlu dibedah.
"Jadi sampai saat ini, keputusan kami memang Yere harus menjalani terapi."
"Artinya tata laksana konservatif dan tidak ada untuk pelaksanaan operasi untuk cedera Yere," tuturnya.
Demi penyembuhan secara maksimal, PBSI juga memastikan Yere akan didampingi secara penuh hingga sembuh, termasuk dalam aspek psikologis.
"Untuk dari segi mental dan motivasi kami ada tim psikologi sendiri," ujar Grace.
"Mereka dari awal kejadian sudah mendampingi dan mem-follow up Yere dan Pram, karena Pram juga punya tekad luar biasa."
"Jadi memang semua atlet apalagi saat kejadian Yere dan Pram kemarin, sudah ada tim psikologi yang mem-follow up Pram dan Yerenya sendiri."
(*)