Berita Semarang
Antrean Haji Sangat Panjang, Pendaftar Umroh Diprediksi Meningkat Hingga 30 Persen
Bisnis umroh semakin bergeliat seiring dengan berbagai pelonggaran baik yang diberikan pemerintah Indonesia maupun Arab Saudi
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bisnis umroh semakin bergeliat seiring dengan berbagai pelonggaran baik yang diberikan pemerintah Indonesia maupun Arab Saudi.
Penyelenggara haji dan umroh Indonesia meyakini, bisnis ini bakal kembali melejit setelah dua tahun terhenti karena pandemi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) M Farid Aljawi menyatakan, pihaknya memperkirakan pendaftar umroh bakal melonjak secara signifikan tahun ini.
"Jika kami amati sebelum-sebelumnya, lonjakan (pendaftar/jemaah umroh) naik mencapai 15-20 persen setiap tahun.
Baca juga: Kisah Dhania Gabung ISIS Sejak SMA, Syok Saat Tiba di Suriah, Putuskan Untuk Melarikan Diri
Baca juga: Kabar Yan Vellia Istri Didi Kempot, Jual Nasi Goreng Bukan Sembarang Nasgor, Ternyata Wasiat Suami
Sekarang dengan dua tahun tidak ada, prediksi kami bisa mencapai 30 persen kenaikannya," kata Farid kepada Tribun Jateng, Senin (20/6/2022).
Farid menjelaskan, semakin tingginya antusias masyarakat muslim untuk ke tanah suci setelah dua tahun tertahan menjadi alasan kuat akan lonjakan.
Terlihat dari catatan pemerintah, kata dia, antrean umroh yang masuk ke biro travel berizin mencapai 45 ribu orang sebelum pandemi Covid-19.
Adapun sejak ibadah umroh kembali dibuka hingga saat ini, antrean telah mencapai 190 ribu orang baik yang telah diberangkatkan maupun dalam proses.
Di sisi lain, masa tunggu haji 2022 yang panjang juga turut mendorong orang untuk mencari alternatif dengan melakukan ibadah umroh.
"Minat masyarakat untuk melaksanakan ibadah umroh luar biasa.
Ini juga yang terpacu karena haji antre.
Di berbagai kota di Indonesia. Jadi antrean begitu panjang menjadi pemicu orang ingin melakukan ibadah umroh," terangnya.
Ketua Amphuri Jateng Endro Dwi Cahyono menambahkan, pihaknya yakin masyarakat yang melakukan ibadah umroh utamanya masyarakat Jawa Tengah akan terus meningkat.
Hal itu didorong dengan semakin membaiknya perekonomian di tengah meredanya pandemi Covid-19.
"Lonjakan (pendaftar) ini juga niatan besar, saya yakin grafiknya naik terus dan peminatnya luar biasa.
Tetapi juga itu akan bergantung juga dengan kondisi ekonomi.
Kalau kondisi ekonomi saat ini semakin membaik, saya yakin ibdah umroh atau haji itu adalah kebutuhan.
Karena, terutama orang desa lebih mementingkan beribadah ke tanah suci dibandingkan konsumtif seperti membeli mobil, motor, dan lainnya," terangnya.
Di sisi lain, Endro melanjutkan, untuk pemberangkatan umroh sendiri tidak ada masa tunggu yang berarti seperti halnya haji.
Hanya saja kata dia, kondisi pemberangkatan umroh masyarakat Jawa Tengah saat ini masih cukup terkendala akan maskapai penerbangan.
"Untuk jadwal keberangkatan tidak ada daftar tunggu, sebetulnya. Semua bergantung ke persediaan pesawat, karena kita tahu maskapai sampai hari ini belum kembali normal.
Kalau maskapai dalam negeri biasanya ada dua yang melayani, namun ini baru satu. Itu pun baru 'on' setelah haji.
Sekarang ini kita melihat dari ketersediaan seat," ungkapnya di sela konferensi pers Amphuri Islamic Travel Expo (AITE) di kantor sekretariat Amphuri Jateng, Senin.
Endro menjelaskan, AITE di Jateng sendiri bakal digelar pada tanggal 5-10 Juli 2022 mendatang di atrium Java Super Mall (Java Mall) Semarang.
Ia mengatakan, melalui event ini Amphuri Jateng berupaya menjembatani masyarakat Jateng yang ingin melaksanakan ibadah haji dan umroh.
Event tersebut bakal menghadirkan sekitar 24 biro umroh dan 6 stand pendukung. Dalam event tersebut bakal dihadirkan beragam kegiatan setiap harinya.
"Ini supaya masyarakat tidak salah memilih, terutama masyarakat desa yang kurang terinformasi."
Insya Allah begitu haji selesai, bulan Agustus (umroh) merapat," kata Endro yang juga anggota Komisi E DPRD Jateng itu. (idy)