Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Para Buruh Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Mengalami Stres Libur 14 Hari: No work no pay

Banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang membuat para buruh kawasan Lamicitra mengalami stres libur 14 hari.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Para buruh di  Pelabuhan Tanjung Emas terutama di Kawasan Lamictra  alami stres.

Mereka mendapatkan tekanan mental akibat persoalan banjir rob yang tak berkesudahan.

"Ya tentu stres lah, banjir rob terus," papar pekerja pabrik garmen yang enggan disebutkan namanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Video Hoax Kabar Tanggul Lamicitra Pelabuhan Semarang Jebol Lagi Ribuan Buruh Berlarian

Karyawan PT Glory itu menyebut, banyak buruh stres seperti dirinya lantaran diliburkan selama dua pekan akibat banjir rob

Nahas, baru berangkat belum satu pekan tempat kerjanya direndam rob kembali. 

"Kami mikir angsuran,sekolah anak, makan, dan kebutuhan lain sedangkan kerja di sini no work no pay alias tak kerja tak bayaran," keluh perempuan berhijab usia 43 tahun. 

Penderitaan yang sama dialami buruh garmen yang enggan disebutkan namanya, ia mengaku, sangat stres akibat selama rob hanya menerima separuh gaji. 

Ia menerima gaji sebulan sebesar Rp2,8 juta, sudah dua minggu ini diliburkan sehingga hanya akan menerima separuhnya atau Rp1,4 juta.

"Memang diliburkan dua minggu. 

Baru masuk belum ada seminggu banjir rob lagi," terang buruh pabrik yang sudah bekerja selama 15 tahun itu. 

Di tengah gaji yang minim, ia terpaksa harus kembali gigit jari. 

Musababnya, uang gajinya harus dihabiskan untuk memperbaiki motor. 

"Saya perbaiki motor akibat rob pertama pada bulan Mei lalu habis Rp1,5 juta. 

Rob kemarin bulan Juni motor habis Rp300 ribu. 

Gaji habis buat benerin motor," terangnya. 

Meski begitu, perempuan berusia 45 tahun itu hanya bisa pasrah saja.

Ia mengatakan, tak mampu berbuat apa-apa.

"Mau gimana lagi, hanya bisa pasrah," terang perempuan berkaca mata itu. 

Terpisah, buruh pabrik Wahyu mengatakan, banjir rob di kawasan Lamicitra sudah biasa sehingga menjadi terbiasa. 

"Setiap hari gini sudah terbiasa, saya stres tapi saya nikmati bikin happy," jelasnya. 

Wanita satu anak ini mengaku, bekerja di pabrik garmen di kawasan tersebut sudah selama tujuh tahun.

Selama bekerja tidak pernah  ada subsidi terutama dampak dari rob. 

"Motor kemarin rusak kerendam rob habis Rp2 juta tapi belum hidup. 

Saya bawa motor lain milik anak tapi motor rusak lagi karena kerendam, tapi tak ada subsidi apapun sari pabrik," terang Warga Barutikung, Semarang Utara itu (Iwn)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved