Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Perwakilan TP PKK di 17 Kecamatan Berlomba Sajikan Kuliner Sehat, Bergizi dan Menarik

Sebanyak 17 perwakilan TP PKK menyajikan kuliner dalam lomba cipta menu bergizi.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Agus Iswadi
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mencicipi olahan dalam lomba B2SA di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Selasa (21/6/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Sebanyak 17 perwakilan Tim Penggerak PKK dari masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar menyajikan kuliner dalam lomba cipta menu beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Selasa (21/6/2022). 

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Siti Maesaroh menyampaikan, lomba ini digelar dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan B2SA berbahan sumber lokal serta meningkatkan kreativitas masyarakat. 

"Ini belajar cari menu, bagaimana memanfaatkan pangan lokal, tidak hanya beras saja tapi ada singkong," katanya kepada Tribunjateng.com. 

Menurutnya, olahan yang disajikan dalam lomba B2SA ini kreatif dan enak. Dia mencontohkan, ada singkong yang dibuat menjadi dimsum serta ada olahan dengan konsep makanan jepang. 

Bupati Karanganyar, Juliyatmono berharap lomba ini dapat menyemangati para ibu-ibu untuk lebih kreatif dalam menyajikan makanan yang bergizi untuk keluarga masing-masing. 

"Ini bukan faktor lomba, juara-juaranan. Ini membawa pesan penting betapa memasak itu luar biasa (karunia) yang diberikan Tuhan, untuk mencukupi keluarga itu perlu kreativitas," terangnya.  

Dalam perlombaan itu TP PKK Desa Jatiharjo Kecamatan Jatipuro berhasil meraih juara pertama.

Beragam sajian disuguhkan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal berupa singkong, mulai dari singkong onigiri sapi, singkong mochi gulung dan lainnya. Selain itu ada pula minuman jus jambu serta susu. 

Ketua TP PKK Jatiharjo Kecamatan Jatipuro, Parti menyampaikan, pihaknya berupaya menyajikan makanan yang diminati oleh masyarakat berusia 30-an tahun, ibu hamil, dan anak usia 3 tahun.

 Beragam olahan itu dibuat dengan memanfaatkan bahan pangan lokal seperti singkong yang telah dibuat menjadi tepung mocaf.

"Kita harus cari inovasi, apa yang disukai mereka. Kalau kami menjelang 50-an (usia) tahun masih suka tiwul," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved