Berita Semarang
Kerja Waswas, Tak Berangkat Kena PHK, Ribuan Buruh di Kawasan Lamicitra Semarang Stres karena Rob
Rob di kawasan Lamicitra Semarang masih terus terjadi. Ternyata ini berpengaruh langsung pada kondisi mental buruh
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
"Kami sudah temui Disnaker , kami minta bantuan semisal ada dana sosial,tapi mereka bekata berat melihat jumlah buruh terdampak cukup banyak , pemerintah tak mungkin nanggung beban itu," tandasnya.
Sering Direndam Rob, Ratusan Buruh Lamicitra Pilih Resign

Dikabarkan, ratusan buruh di kawasan Lamicitra juga memilih resign dari pabrik.
Mereka keluar dari pekerjaannya lantaran jengah dengan banjir rob yang sering merendam kawasan tersebut.
Ratusan buruh pabrik yang keluar akibat banjir rob terjadi dimulai di tahun 2021.
Gelombang buruh resign semakin besar saat terjadi tanggul jebol pada 23 Mei 2022.
"Yang keluar dari pabrik tidak hanya ada satu dua tapi ratusan sudah ada databasenya di tempat kami," kata Koordinator DPP Federasi Serikat Pekerja Indonesia Perjuangan-Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (FSPIP KASBI) Karmanto kepada Tribunjateng.com, Selasa (21/6/2022).
Menurutnya, ratusan buruh itu keluar sebab alami stres mengalami banjir rob tak berkesudahan.
Mereka banyak mengeluarkan biaya tak seharusnya seperti harus memperbaiki motor maupun biaya akibat rob sehingga memilih keluar.
Apalagi bekerja di kawasan itu tak memiliki jaminan pekerja akan aman bebas dari musibah rob.
Sekaligus tidak mendapatkan penghidupan malah menambah utang yang nantinya tidak bisa dibayarkan.
"Banjir rob memang sudah sering terjadi. Saya sudah kerja di Lamicitra selama 13 tahun dan sering terjadi rob," terangnya.
Ia menjelaskan, para pekerja yang resign berusia di bawah 30 tahun.
Mereka berani memilih keluar kerja di pabrik karena seusia mereka masih ada jenjang pekerjaan lain yang lebih menjamin penghidupan.
"Sebaliknya buruh usia tua di atas 40 tahun seperti saya mau tidak mau tetap bertahan," tandasnya. (Iwn)