Piala Presiden
Suporter PSIS Semarang Robek di Wajah Disabet Sajam Sepulang Nonton Laga vs Persis Solo di Manahan
Seorang suporter PSIS Semarang harus dirawat di rumah sakit karena menderita luka akibat sabetan senjata tajam
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Seorang suporter PSIS Semarang harus dirawat di rumah sakit karena menderita luka akibat sabetan senjata tajam.
Korban diserang orang yang tidak dikenalnya setelah pulang dari Stadion Manahan Solo Selasa (21/6/2022) malam.
Akibat serangan itu, korban menderita luka robek di bagian wajahnya.
Polisi yang ada di lokasi kejadian pun kemudian melakukan pengamanan.

Baca juga: Dominasi PSIS Semarang di Piala Presiden 2022 Tak Terbantahkan, Kuasai Daftar Top Skorer dan Assist
Baca juga: Sergio Alexandre Merasa PSIS Semarang Memang Pantas Menang dari Persis Solo
Baca juga: Kisah di Balik Gibran dan Hendi 1 Tribun di Laga Persis Vs PSIS, Walikota Semarang Ditraktir Kambing
Selain membawa korban ke rumah sakit, polisi juga melakukan pengusutan pelaku pembacokan ini.
Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin mengatakan korban luka langsung dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan pengobatan.
Setelah mendapatkan perawatan, korban yang akan kembali ke rumah terlebih dulu dimintai keterangan.
Dalam kesempatan itu, Asep mengatakan penyerangan terjadi bukan di wilayah hukumnya, melainkan masuk ke wilayah hukum Polres Karanganyar.
“Keterangan korban, kejadian penyerangan yang mengakibatan luka padanya terjadi di wilayah hukum Polres Karanganyar,” kata Asep, kepada TribunSolo.com, Rabu (22/6/2022).
Mendapat keterangan dari korban dan saksi, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polres Karanganyar.
Selain korban senjata tajam rombongan suporter PSIS Semarang mendapat tindakan kekerasan mulai dari dilempari batu, dibuntuti pengendara lain lalu ditendang.
Sementara itu, terkait pelaku pelemparan batu terhadap suporter yang mau pulang ini sebenarnya polisi sudah berusaha menangkap para pelaku.
Hanya saja, para pelaku ini langsung lari masuk ke gang-gang saat petugas berusaha mengejar.
“Harapannya ketegangan terhadap suporter ini tak terulang lagi,” kata Asep.
Berbeda dengan keterangan Asep, Polres Karanganyar membantah kejadian tersebut terjadi di wilayah hukumnya.