Banjir Rob
Warga Pesisir Semarang Tak Takut Kampung Bakal Tenggelam, Anggap Banjir Rob Seakan Keluarga
Ternyata ancaman banjir rob di kawasan pesisir Kota Semarang tak bikin goyah warganya.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Hanya saja, penyelamatan perlu lekas dilakukan.
"Tambak Lorok sebenarnya sudah tak layak huni tapi hendak kredit rumah di daerah kawasan Semarang atas kerja juga di laut.
Selain itu, warga juga sudah lama mengakrabi rob, adaptasi sudah kentel sehingga rob dianggap biasa saja," terangnya.
Terpisah,menurut Pakar Lingkungan dan Tata Kota Unissula Semarang, Mila Karmila, ada beberapa wilayah permukiman pesisir Kota Semarang yang terancam tenggelam.
Di antaranya di Kecamatan Genuk meliputi Trimulyo, Terboyo Wetan dan Terboyo Kulon.
Kemudian di Kecamatan Semarang Utara yakni di Tambak Lorok dan Tambakrejo.
"Kondisi itu tidak bisa dibiarkan, apakah harus disuruh tenggelam? tentu harus ada upaya usaha pemerintah membuat warga di permukiman itu hidup layak," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (22/6/2022).
Deretan kampung itu terancam tenggelam lantaran ada beberapa indikator.
Di antaranya disebabkan masifnya pembangunan di kawasan pesisir yang menyebabkan kawasan permukiman pesisir alami penurunan muka tanah.
Di samping itu, terjadi kenaikan permukaan air laut.
Hal itu diperparah dengan masifnya pengambilan air tanah.
"Kalau itu dihentikan mungkin saja kawasan permukiman tenggelam dapat terhindar," bebernya.
Ia mengatakan, penanganan kampung pesisir agar terbebas dari rob juga tidak dapat dilakukan secara sepotong -potong atau parsial saja.
Tetapi dilakukan secara holistik agar kondisi permukiman pesisir kian tenggelam dapat dihindarkan.
"Jangan bangun yang berat-berat di pesisir seperti kawasan industri, kalau sudah ada ya berhentilah karena dari industri itu kebutuhan air tanah juga dikuras habis," tegasnya.