WHO Segera Tentukan Klasifikasi Perhatian Dunia soal Cacar Monyet
WHO akan mengadakan pertemuan darurat pada Kamis (23/6), untuk menentukan klasifikasi wabah cacar monyet global sebagai darurat yang menjadi perhatian
TRIBUNJATENG.COM, WINA - Sejauh ini, wabah cacar monyet yang saat ini telah menyerang sekitar 40 negara, terutama menyerang pria yang melakukan hubungan seks gay. Virus penyebab cacar monyet biasanya hilang setelah 2 atau 3 minggu.
Virus tersebut telah beredar selama puluhan tahun di beberapa tempat, termasuk sebagian Afrika Barat dan Tengah. Tetapi, wabah saat ini telah mencapai lebih dari 2.500 kasus, dan dilaporkan di lusinan negara, di mana penyakit itu tidak dianggap endemik.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan darurat pada Kamis (23/6), untuk menentukan apakah akan mengklasifikasikan wabah cacar monyet global sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
WHO juga berencana akan menghapus perbedaan antara negara-negara endemik dan non-endemik untuk mencerminkan tanggapan terpadu.
"Kemunculan cacar monyet yang tidak terduga di beberapa daerah dengan tidak adanya hubungan epidemiologis dengan daerah yang secara historis melaporkan cacar monyet, menunjukkan bahwa mungkin ada penularan yang tidak terdeteksi untuk beberapa waktu," kata WHO dalam pembaruan baru-baru ini.
Badan kesehatan global itu mengatakan sebagian besar, tetapi tidak semua, dari kasus yang dilaporkan sejauh ini melibatkan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Tidak ada bukti bahwa cacar monyet ditularkan secara seksual, tetapi ditularkan melalui kontak dekat.
Organisasi itu mengatakan banyak kasus tidak menunjukkan gambaran klinis khas cacar monyet, dengan beberapa menggambarkan pustula muncul sebelum gejala seperti demam. Sebagian besar kasus virus hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, bengkak, nyeri punggung, nyeri otot, serta ruam yang melewati berbagai tahap. Namun, cacar monyet terkadang bisa lebih parah, dan telah dilaporkan menyebabkan kematian di Afrika Barat di masa lalu.
Cacar monyet dianggap sebagai sepupu cacar yang tidak terlalu parah, memiliki masa inkubasi tujuh hingga 14 hari, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS), CDC.
Gejala awal biasanya seperti flu, seperti demam, menggigil, kelelahan, sakit kepala, dan kelemahan otot, diikuti dengan pembengkakan pada kelenjar getah bening.
Penyakit itu kemudian berkembang menjadi ruam dan lesi yang dapat melepuh dan berkeropeng di seluruh tubuh yang biasanya berlangsung selama 2-4 minggu. (Tribunnews)