Kronologi Pesawat TU 16 Badger A AURI Jalankan Misi Propaganda Tembus Jantung Benua Australia

“Untuk memantau seluruh kawasan Asia Pasifik,” ujar Marsma (Pur) Zainal Sudarmadji, pilot Tu-16 angkatan Ciptoning II.

Sedangkan kedua Tu-16 yang terbang menyebarkan pamflet propaganda juga berhasil melaksanakan misinya.

Meski dalam prosesnya sempat dikejar oleh pesawat tempur Inggris.

Ketiga pesawat kemudian kembali dengan selamat di pangkalan Madiun.

Misi berhasil dan dibutuhkan waktu delapan jam saja untuk pergi-pulang dari sasaran masing-masing.

Gara-gara ulah Tu-16 AURI pemerintah Australia panik.

Lantaran ada pesawat pembom musuh masuk ke wilayah udara mereka tanpa diketahui.

Sempat mewarnai beberapa peristiwa penting di Indonesia, pesawat TU-16 akhirnya harus pensiun gara-gara urusan politik

Penghapusannya lebih banyak ditentukan oleh satu perkara politik seperti dilansir oleh tni-au.mil.id dari majalah Angkasa.

AURI harus menghapus seluruh armada Tu-16 sebagai syarat mendapatkan F-86 Sabre dan T-33 T-bird dari Amerika.

Tidak dapat dipungkiri, Tu-16 merupakan pesawat pembom paling maju pada zamannya.

Selain dilengkapi peralatan elektronik canggih, badannya terbilang kokoh.

Namun beberapa bagian pesawat bisa tidak cocok dengan spare pengganti.

Sebenarnya, persediaan suku cadang Tu-16 yang dipasok dari Rusia cukup memadai. Tapi urusan politik membelitnya sangat kuat.

AURI pernah bermaksud menjual armada Tu-16-nya ke Mesir, namun hal ini tidak pernah terlaksana.

Farewell flight, penerbangan perpisahannya, dirayakan oleh para awak Tu-16 pada bulan Oktober 1970 menjelang HUT ABRI.

Dijejali 10 orang, Tu-16 bernomor M-1625 diterbangkan dari Madiun ke Jakarta. (*)