Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Purbalingga

Tekan Angka Kematian Ibu Hamil Karena Pendarahan, Keluarga Harus Siapkan 4 Pendonor

Dalam rangka menekan Angka Kematian Ibu Hamil (AKI), Pemdes Karanglesem, Puskesmas Kutasari, dan PMI Purbalingga

Ist. Pemkab Purbalingga. 
Pemdes Karanglesem, Puskesmas Kutasari, dan PMI Purbalingga saat melaksanakan kegiatan Pentingnya Donor Bagi Ibu Bersalin. Keluarga dari ibu hamil menyiapkan 4 pendonor sukarela di balai desa Karanglesem, Sabtu (25/6/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Dalam rangka menekan Angka Kematian Ibu Hamil (AKI), Pemdes Karanglesem, Puskesmas Kutasari, dan PMI Purbalingga melaksanakan kegiatan pentingnya donor bagi ibu bersalin.

Para keluarga dari ibu hamil menyiapkan setidaknya 4 pendonor sukarela di balai desa Karanglesem, Sabtu (25/6/2022).

"Program ini adalah pendonor pendamping bagi ibu hamil. 

Karena penyebab AKI terbesar salah satunya adalah pendarahan paska melahirkan. 

Maka untuk mempersiapkan stok darah bagi ibu hamil pemerintah menganjurkan Ibu hamil menyiapkan 4 sukarelawan pendonor," ujar petugas puskesmas Kutasari dr. Maulana Lutfi kepada Tribunbanyumas.com, dalam rilis. 

Ia mengatakan golongan darah pendonor tidak harus sama dengan ibu hamil.

Dengan data yang sudah diisi oleh pendonor nantinya ibu hamil tetap akan mendapatkan darah sesuai golongan darahnya dengan sistem subtitusi data pendonor dari keluarga lain.

Dalam kesempatan ini Kepala Desa Karanglesem, Suwatyo beserta istri juga menjadi sukarelawan mendonorkan darahnya. 

Kades menyebutkan kegiatan ini penting menjaga Desa Karanglesem dari AKI akibat pendarahan paska melahirkan.

"Saya bertanggung jawab menjadi contoh bagi masyarakat desa Karanglesem. 

Dan mudah mudahan para pendonor hari ini mendapatkan pahala dan berkah Kesehatan dan keihlasan dari Allah SWT," kata Suwatyo.

Dilansir dari pmi.or.id, AKI di Indonesia masih sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) terakhir yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015. 

Kejadian kematian ibu karena mereka tidak memperoleh penanganan yang kuat ketika kasus komplikasi terjadi terutama pada saat gawat darurat. 

Salah satu komplikasi yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia adalah perdarahan. 

Sebagian besar diantaranya terjadi di daerah yang jauh dari RS rujukan atau di desa.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved