Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Opini

Opini Dahlil Imran: Kehangatan Warga Negara di Ruang Digital dan Pemilu 2024

Bentuk partisipasi ini baik dari segi konsep maupun praktiknya memang merupakan konsekuensi yang tidak terelakkan dari adanya sistem demokrasi di era

Editor: m nur huda
Tribun Jateng
Opini Ditulis Oleh Dahlil Imran (Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik Undip) 

Menggerus Demokrasi

Angka tersebut memang tidak dominan, namun ketika telah muncul menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan dalam memilih lingkungan, maka secara nyata polarisasi telah semakin melebar. Sementara itu, banyak penelitian yang menjelaskan bahwa polarisasi memang secara nyata mengikis demokrasi.

Hal tersebut salah satunya diungkapkan oleh Carothers dan O’Donohue (2019), mereka menjelaskan bahwa polarisasi secara nyata menggerus demokrasi karena secara rutin melemahkan penghormatan terhadap norma-norma demokrasi, merusak proses deliberasi, memperburuk intoleransi dan diskriminasi, dan meningkatkan potensi terjadinya kekerasan di berbagai lapisan masyarakat.

Namun demikian, hal ini bukan tidak dapat dibendung dan setidaknya dimulai dari pribadi kita. Di era informasi saat ini kita dituntut untuk terus aktif dan bijak dalam memilah dan menyaring informasi, mana yang benar mana yang salah; yang konten yang mana berita; dan yang mana media alternatif yang mana media mainstream.

Berbagai upaya mungkin telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi hal ini, namun hal itu belum cukup, masih membutuhkan peran aktif dari masyarakat agar tercapainya efektifitas suatu kebijakan. Salah satunya yang dapat dijadikan referensi dalam dunia serba digital ini ialah dengan mengaplikasikan sepuluh panduan Virginia Shea yang dijelaskan dalam bukunya dengan judul Netiquette (1994).

Secara umum buku ini berusaha menjelaskan bagaimana seharusnya cara kita bersikap dan menyikapi sesuatu atau beretika di internet. 

Dimulai dari yang Pertama, untuk selalu ingat sesama manusia. Kedua, pastikan perilaku Anda di dunia digital mengikuti standar perilaku di kehidupan nyata. Ketiga, ketahui di mana Anda di dunia digital. Gaya komunikasi akan sangat berbeda antara satu platform dengan platform yang lain. Keempat, hormatilah waktu dan jaringan orang lain. Komunikasi digital membutuhkan waktu, baik untuk membaca atau waktu untuk merespon.  Kelima, menjadi baik di dunia digital. Jika anda mengirimkan foto, video, atau kiriman lain dalam bentuk apapun, periksa apakah sesuai dengan norma-norma yang ada.

Keenam, bagikan pengetahuan dari para ahli atau pakar di bidangnya. Ketujuh, periksa opini dan emosi anda. Kedelapan, hormati privasi orang lain. Kesembilan, jangan menyalahgunakan kekuasaan ataupun kemampuanmu. Kesepuluh, mudahlah dalam memberi maaf. (*TRIBUNJATENG CETAK)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved