Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Pesawat Jokowi GIA-1 Berputar 360 Derajat Saat Masuk Wilayah Udara Turki, Ini Kata Setpres

Pesawat Garuda Indonesia yang membawa Presiden Jokowi dan rombongan ke Jerman terpantau berputar 360 derajat setelah memasuki wilayah udara Turki.

Editor: m nur huda
Twitter/ Gerry Soejatman
Pesawat Jokowi, Garuda Indonesia menuju Jerman terpantau berputar 360 derajat setelah memasuki wilayah udara Turki. Kejadian ini terpantau pada pukul 12.46 UTC atau 19.46 WIB. 

Jokowi terbang ke lokasi KTT dengan menggunakan helikopter militer tipe Sikorsky CH53. Dalam penerbangan kurang lebih 30 menit itu, Jokowi satu helikopter dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Jokowi mengikuti rangkaian KTT G7 mulai dari penyambutan resmi oleh Kanselir Jerman, sesi pertemuan, hingga jamuan makan malam.

Selain itu, Presiden Jokowi juga dijadwalkan akan mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara yaitu Kanselir Jerman, Presiden Perancis, Perdana Menteri India, Presiden Senegal, dan Perdana Menteri Kanada.

Setelah seluruh rangkaian KTT G7 selesai, Jokowi kemudian kembali ke Munich dengan menggunakan helikopter yang sama.

Presiden Jokowi hadir dalam KTT G7 sebagai negara mitra G7 bersama empat pemimpin lainnya yaitu Presiden Argentina, Perdana Menteri India, Presiden Senegal, dan Presiden Afrika Selatan, sekaligus sebagai Presidensi G20.

Dalam KTT G7 kali ini Presiden Jokowi akan mendorong negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina dan juga secepat-cepatnya mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan dan krisis energi yang sedang melanda dunia.

“Memang upaya ini tidak mudah, tapi kita Indonesia akan terus berupaya," ucap Presiden.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya di Munich yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Dalam media asing Arabnews, diberitakan bahwa misi Indonesia adalah memperjuangkan perdamaian di Ukraina juga berusaha menyelesaikan krisis energi dan pangan global yang sedang berlangsung.

Peneliti hubungan internasional Indonesia di University of Queensland, Australia, Dr Ahmad Rizky Mardhatillah Umar mengatakan, Indonesia prihatin tentang bagaimana perang akan mempengaruhi kepresidenan G20, serta energi domestik dan ketahanan pangan.

“Indonesia ingin memastikan bahwa Rusia dan negara-negara Barat tidak menjadikan G20 sebagai medan perang untuk memajukan perjuangan mereka,” kata Umar kepada Arab News.

Menurut Umar, karena masih belum jelas apa yang akan diusulkan Indonesia kepada Zelensky dan Putin dalam pertemuan mendatang, kunjungan Jokowi tidak mungkin mengubah situasi di Eropa. “Indonesia tidak dalam kapasitas untuk menengahi konflik dan menawarkan solusi jangka panjang dan strategis untuk mengakhiri perang,” lanjut Umar.(tribun network/fik/dod/kps/TRIBUN JATENG CETAK)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved