Berita Pati
Lewat Pelatihan Pra Inkubasi Bisnis, UMKM Pati Digembleng dengan Revolusi Mental
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Dinkop UMKM) Kabupaten Pati berupaya "menggembleng" para pelaku UMKM Bumi Mina Tani untuk berkembang
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PATI – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Dinkop UMKM) Kabupaten Pati berupaya "menggembleng" para pelaku UMKM Bumi Mina Tani untuk berkembang.
Tujuannya agar omzet pelaku UMKM di Pati meningkat sehingga juga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Satu di antara bentuk gemblengan yang diberikan ialah kegiatan Pra Inkubasi Bisnis bagi UKM.
Pelatihan Pra Inkubasi yang dipandu oleh Bio Hadikesuma Management Training & Consulting (BHMTC) ini tidak hanya fokus pada ilmu teknis bisnis untuk menemukan UMKM Andalan Pati, melainkan juga pada revolusi mental.
Hal ini disampaikan oleh founder BHMTC, Bio Hadikesuma, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Sabtu (2/7/2022).
"Pelatihan Pra Inkubasi merupakan persiapan untuk menuju Pelatihan Berjenjang di provinsi yang diadakan oleh Balatkop. Harapannya, setiap kabupaten/kota juga melakukan hal semacam ini secara bertahap agar bisa ditemukan UKM berkualitas yang bisa jadi andalan, baik di kabupaten maupun di provinsi," jelas dia.
Bio menambahkan, belajar dari pengalamannya selama 18 tahun mendampingi UMKM di Indonesia, pelatihan dari BHMTC juga selalu diiringi penekanan pada revolusi mental para peserta.
"Ini untuk menggugah mereka dan mengubah sifat yang salah dalam menjalankan bisnis. Sikap mental memiliki peran 90 persen dalam keberhasilan sebuah usaha, dan kami sangat percaya itu,” tambah Bio yang juga merupakan mind therapist bersertifikasi dari USA.
Bio memandu pelatihan Pra Inkubasi Bisnis di Pati pada Senin-Jumat (5-10/6/2022) lalu di Hotel New Merdeka.
Pelatihan ini diikuti 60 peserta yang dibagi dalam 2 angkatan.
Dari 60 peserta tersebut, akan diseleksi 30 peserta terbaik untuk mengikuti tahap pelatihan berikutnya dan akhirnya menemukan 3 UKM dengan hasil performa bisnis terbaik untuk kemudian direferensikan agar dapat mengikuti program andalan dari Provinsi Jawa Tengah, yakni Pelatihan levelling/Berjenjang.
Pelatihan ini, menurut Bio, telah terbukti melahirkan banyak pelaku usaha yang berkontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
Pelatihan Pra Inkubasi perdana ini mendapat sambutan baik dari Kepala Dinkop UMKM Kabupaten Pati Wahyu Setyawati.
Ia berharap, pelatihan ini bisa membantu meningkatkan omzet UMKM di Kabupaten Pati sehingga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
"Saya menyambut baik dan mengapresiasi UMKM Kabupaten Pati yang sangat optimistis untuk ikut serta dalam pelatihan yang mengundang salah satu tokoh sekaligus konsultan bisnis UKM yang sudah terbukti, Mas Bio Hadikesuma," kata dia.
Menurut Wahyu, selain menguasai teknis bisnis, Bio juga ahli "mengotak-atik dan membongkar isi kepala peserta" untuk kemudian menanamkan pemahaman baru tentang dunia usaha yang sebenarnya.
“Harapan saya dari kelas ini akan lahir UMKM Tangguh dengan omzet yang lebih baik dan dapat menginspirasi UMKM-UMKM yang belum tersentuh dinas agar segera bisa mengikuti pelatihan semacam ini," ujar dia.
Untuk diketahui, Dinkop UMKM Pati meresmikan kegiatan Pelatihan Pra Inkubasi ini sebagai tindak lanjut arahan dari Dinas Koperasi & UKM Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu juga sebagai implementasi dari rencana kegiatan untuk mendukung pencapaian kinerja bidang UMKM Pati 2022 yang telah dibahas dan dikonsep sejak Desember 2021.
Mia (25), peserta pelatihan, menilai pelatihan ini benar-benar membuat pikirannya terbuka.
Ada beberapa pikiran yang selama ini ia anggap benar tentang bisnis ternyata salah.
Dari pelatihan ini, Mia juga mengaku jadi lebih mampu menilai kemampuan dan kompetensi diri untuk membenahi kesalahan selama berbisnis.
“Tak hanya diajari tentang pemetaan pasar, branding produk di media sosial maupun keuangan usaha, pelatihan ini juga mengajari saya untuk bisa mengenal diri sendiri serta harus tahu bagaimana menyikapi bisnis ini ke depan," tutur dia.
Mia menyebut, selain memberikan indikator apa saja yang menjadi tolok ukur keberhasilan, pemandu pelatihan ini juga selalu menekankan bahwa bisnis adalah angka dan logika, bukan perasaan. (*)