Berita Karanganyar
Sunarso Dirikan Sanggar Seni di Gondangmanis Karanganyar Demi Kembangkan Potensi Desa
Sunarso (31) beserta sang istri, Ratih Kusuma Dewi (31) mendirikan sanggar seni yang diberi nama Basita Art di Dusun Katak Desa Gondangmanis
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Sunarso (31) beserta sang istri, Ratih Kusuma Dewi (31) mendirikan sanggar seni yang diberi nama Basita Art di Dusun Katak Desa Gondangmanis Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar sebagai upaya mengembangkan potensi desa.
Di sanggar sekaligus rumah yang berada di tepi sawah itulah pasangan suami istri alumni ISI Solo itu tinggal dan melatih anak-anak desa setiap Jumat.
Ada beberapa kegiatan di sanggar yang berdiri selama hampir tiga tahun tersebut. Mulai dari kelas melukis, perkusi, tari, gamelan dan bahasa jawa.
Sunarso menyampaikan, desa yang dulu dicap sebagai desa tertinggal menjadi motivasi tersendiri baginya untuk mengembangkan potensi yang ada. Hingga akhirnya sanggar tersebut membuat acara bertajuk Festival Jenang Katul yang telah digelar pada akhir pekan lalu.
"Idenya dari istri, jenang katul diambil dari sejarah Karanganyar," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (2/7/2022).
Dia menceritakan, jenang katul itu syarat dengan strategi perang dari Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa saat melawan penjajah. Lanjutnya, Pangeran Sambernyawa yang saat itu bertemu dengan Nyi Ageng Karang di tengah hutan.
"Saat itu lah beliau (Raden Mas Said) disuguhi jenang katul oleh Nyi Ageng Karang. Makan pertama dari tengah, kok panas.
Kalau kamu makan jenang katul dari pinggir menuju ke tengah seperti ketika kamu melawan penjajah. Disisir dari pinggir menuju ke tengah," ucapnya.
Selain itu berdasarkan keterangan dari sesepuh desa, terang Sunarso, jenang katul dulunya merupakan makanan khas warga desa sekitar yang mana mayoritas hasil buminya berupa padi.
Oleh karena itu pihaknya hendak mengangkat potensi lokal yang dikemas dalam sebuah acara. Pengunjung dapat mencicipi jenang katul saat acara tersebut.
Dia menuturkan, Festival Jenang Katul baru pertama kali digelar dan rencananya akan menjadi agenda tahunan.
Dalam festival yang baru pertama kali digelar tersebut pihaknya mendapatkan dukungan dari Pemda serta pegiat seni dari dalam dan negeri. Adapun dalam puncak acara festival, anak-anak sanggar turut mementaskan kesenian dengan gamelan kaca.
"Kemarin itu acaranya di pinggir sawah, ada mini bazar. Ada lomba seni lukis, mewarnai, ada pentas seni. Seperti tari, musik, kontemporer dan gamelan kaca," terangnya. (Ais).
Baca juga: Momo Geisha Punya Chef Pribadi di Rumah, Menunya Caviar Rp 2,5 Juta
Baca juga: Wabah PMK Tak Bikin Takut Warga Semarang saat Beli Hewan Kurban
Baca juga: INNALILLAHI! Enam Anak Bermain di Sungai Sambong Batang, Satu Hanyut Tenggelam
Baca juga: Gelandang Terbuang Manchester United Dilirik Everton, Maukah Jesse Lingard Gantikan Richarlison?