PMK
Bupati Sragen Ngakak Dengar Curahan Hati si Mendes Soal 8 Sapi Miliknya Kala Ramai PMK
Isi dialog Bupati Sragen dan Sukardi alias Mendes yang khawatir soal kesehatan sapinya jelang vaksin PMK.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Pengalaman lucu dialami Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati ketika pencangan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Minggu (3/7/2022).
Bupati diminta mengganti sapi, Sukardi warga Desa Gentan Banaran, Kecamatan Plupuh, jika sapi-sapinya mati usai menerima suntikan vaksin PMK.
Sukardi atau kerap disapa Mendes itu mengaku memiliki delapan sapi dalam keadaan sehat. Dirinya khawatir sapi-sapinya akan sakit bahkan mati usai vaksin PMK.
Baca juga: Kiat Ismail Yakinkan Pembeli Kambingnya Bebas Wabah PMK

Dirinya meminta pertanggungjawaban Bupati Yuni apabila sapi-sapinya mati setelah divaksin PMK, agar diganti.
Hal tersebut disampaikannya kepada Bupati Yuni sebelum dilakukan vaksinasi PMK di kandang, Mendes.
"Kulo enten 8 sapi, Buk. Turene setelah vaksin mengke sakit enten gejalane. (Saya ada 8 sapi, minta yang baik saja, Buk. Katanya setelah divaksin nanti sakit)," kata Mendes.
Bupati lantas membenarkan pertanyaan, Mendes. Setelah divaksi, sapi akan mengalami gejala, seperti halnya manusia menerima vaksin Covid-19 yang mengalami panas.
"Iya Pak nanti sapinya "gembreges" adem panas seperti setelah vaksin Covid-19. Itu tandanya obatnya masuk, paling gejala satu hari. Setelah itu langsung sehat," terang Yuni.
"Kulo nyuwun sae mawon, Buk. Mengke yen sapi kulo mati ganti jenengan nggeh. (Saya minta baiknya saja, Buk. Nanti kalau sapi saya mati tolong diganti ya)," jawab Mendes sembari tersenyum.
Bupati Yuni pun langsung menyanggupi permintaan Mendes sembari tertawa.
"Nggeh siap Pak, mengke kulo ganti yen sapine mati, tenang mawon," jawab Yuni tertawa.
Ditemui usai menyuntikkan vaksin PMK, Yuni mengaku memang masih ada peternak sapi yang ragu dengan vaksin PMK.
Dia mengatakan masih perlu pemahaman dan sosialisasi terus menerus kepada peternak sapi.
"Memang perlu pemahaman dan sosialisasi terus menerus, karena tetap masih ada sedikit keraguan dari teman-teman peternak yang memiliki sapi."
"Seperti tadi ada keraguan kalau mati gimana, itu perlu kita yakinkan bahwa ini (vaksin) baik dan untuk melindungi sapi-sapi agar terhindar dari PMK," tandasnya. (uti)