Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Dr Ngasbun Egar Menyatakan Sekolah Ramah Anak Wajib Dipahami Pendidik 

Kemerosotan moral terutama di kalangan remaja atau pelajar semakin meningkat.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: Catur waskito Edy
Dokumentasi Humas UPGRIS
Pengabdian kepada masyarakat Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang terdiri atas Dr. Ngasbun Egar, M.Pd., Siti Musarokah, S.Pd., M.Hum., Fitri Yulianti, S.Pd., M.Pd., dan Dra. Maria Yosephin Widarti Lestari, M.Pd., melaksanakan program pendampingan pada Minggu (3/7/2022) dalam pengembangan sekolah ramah anak berbasis konvensi hak anak di Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kemerosotan moral terutama di kalangan remaja atau pelajar semakin meningkat.

Masalah yang muncul di kalangan masyarakat seperti korupsi, pemerkosaan, tawuran antar pelajar, perekonomian hidup yang konsumtif dan kehidupan politik yang produktif serta tindak kejahatan lainnya merupakan contoh dari kemerosotan moral bangsa.

Alternatif untuk mengurangi masalah kemerosotan moral bangsa ialah melalui pendidikan. 

Pendidikan dianggap sebagai jalur preventif karena pendidikan diharapkan akan mampu menciptakan generasi bangsa yang lebih berkarakter serta mengurangi penyebab permasalahan budaya dan karakter. 

Berdasarkan masalah yang ditemukan tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang terdiri atas Dr. Ngasbun Egar, M.Pd., Siti Musarokah, S.Pd., M.Hum., Fitri Yulianti, S.Pd., M.Pd., dan Dra. Maria Yosephin Widarti Lestari, M.Pd., melaksanakan program pendampingan pada Minggu (3/7/2022).

Program pendampingan dan pemberdayaan kepala sekolah dalam pengembangan sekolah ramah anak berbasis konvensi hak anak di Kecamatan Bandar Kabupaten Batang baru-baru ini.

Pada kegiatan pengabdian kali ini pelaksana memberi ceramah, pelatihan, dan workshop kepada kepala sekolah dengan materi konsep pendidikan ramah anak dan konvensi hak anak, dan Implementasi konsep di dalam pembelajaran, dan lain-lain. 

Dr. Ngasbun Egar sebagai ketua pelaksana menjelaskan jika tujuan dari kegiatan ini untuk memberdayakan kepala sekolah dasar dan menengah yang ada di Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang.

“Metode yang digunakan ceramah pada sesi penyampaian materi dan diskusi, pendampingan, dan monitoring hasil pelaksanaan pelatihan. Dengan program ini diharapkan kepala sekolah dasar dan menengah di wilayah Kecamatan Bandar Kabupaten Batang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mewujudkan sekolah ramah anak,” tutur Ngasbun.

Selain itu kegiatan ini diharapkan para kepala sekolah berperan lebih aktif dalam mewujudkan karakter peserta didik sebagai aset bangsa untuk mewujudkan Indonesia Emas.

Kedua  memahami konsep pendidikan ramah anak dan konvensi hak anak.

Ketiga,  mengimplementasikan konsep Pendidikan Ramah Anak berbasis Konvensi Hak Anak di sekolah. 

Pada kesempatan yang sama, Satiman S.Pd., selaku  Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Bandar Kabupaten Batang menyampaikan banyak terima kasih kepada tim dari UPGRIS yang telah memberikan penyuluhan serta pendampingan tentang sekolah ramah anak.

“Selama ini pendidikan yang kami lakukan sudah berusaha memberikan pelayanan maksimal kepada anak-anak. Kamar mandi yang digunakan sesuai ukuran anak-anak. Serta tinggi papan tulis sudah sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan materi baru yang disampaikan oleh para dosen UPGRIS banyak sekali pengetahuan tentang teknis serta pelayanan khusus anak-anak,” urai Satiman. (arh)

Baca juga: Video Cerita Komari Sekeluarga Manfaatkan Kotoran Sapi untuk Memasak

Baca juga: Pastikan Sesuai Baku Mutu, DLH Rutin Uji Lab Limbah pada 4 IPAL Komunal 

Baca juga: Ditonton Ganjar, Atlet Lompat Jauh Putri Jateng Raih Medali Emas PeSONas

Baca juga: Puan Resmikan Kawasan Bung Karno Purwokerto, Ada Jembatan Proklamator & Conventions Putra Sang Fajar

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved