Berita Semarang

Menhub Pertanyakan Progress Pembangunan Tanggul Jebol di Wilayah Lamicitra

Menhub tinjau pembangunan tanggul laut milik PT Lamicitra di Pelabuhan Tanjung Emas.

Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: sujarwo
Dok. Pelindo
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan tanggul laut milik PT Lamicitra yang berada di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (5/7/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tinjau pembangunan tanggul laut milik PT Lamicitra yang berada di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (5/7/2022).

Tanggul tersebut sebelumnya saat air pasang jebol dan menggenangi hingga seluruh kawasan pelabuhan Tanjung Emas.

Menhub menanyakan secara langsung progres dari pembangunan tanggul yang jebol. 

Pihaknya juga

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan tanggul laut milik PT Lamicitra yang berada di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (5/7/2022).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan tanggul laut milik PT Lamicitra yang berada di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (5/7/2022). (Dok. Pelindo)

mempertanyakan kesiagaan Pelindo menghadapi prediksi banjir rob yang akan datang agar kejadian banjir ekstrem di Pelabuhan Tanjung Emas tidak terulang kembali.

"Pelabuhan adalah salah satu pintu gerbang perekonomian, jadi jangan sampai kegiatan operasional di Pelabuhan menjadi terhambat karena fenomena banjir rob,” ujar Menhub, Selasa (5/7/2022).

Menanggapi pertanyaan Menhub, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Arif Suhartono menuturkan Pelindo saat ini telah melakukan upaya perbaikan tanggul permanen di lokasi jebolnya tanggul milik PT Lamicitra. Hal ini untuk memitigasi kemungkinan terburuk apabila fenomena rob kembali terjadi. 

"Pada sisi bagian utara dan selatan tanggul yang jebol, progress pembangunan sudah selesai 100 persen dan kami akan terus melakukan upaya guna memastikan peristiwa serupa tidak terjadi kembali,” terangnya.

Menurutnya pengerjaan tanggul tersebut Pelindo bekerjasama dengan  bekerja sama dengan Balai Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) membangun perkuatan tanggul di lokasi PT Lamicitra.  

BBWS ditunjuk langsung melakukan pengerjaan geobox yakni menutup tanggul eksisting menggunakan geobox.

Tanggul tersebut  merupakan konstruksi semi permanen diperuntukkan sebagai bangunan penahan air pasang dari laut.

Lanjutnya, Pelindo melakukan pengerjaan struktur perkuatan tanggul beton permanen sepanjang kurang lebih 330 meter.  Saat ini pengerjaan sisi utara maupun  selatan yakni jebolan 1 dan 2  pembangunan telah mencapai  100 persen.

Kemudian dinding tanggul sepanjang 275 meter saat ini  telah mencapai progress fisik sebesar 29,14 persen.

"Ditargetkan seluruh pekerjaan selesai pada akhir Agustus," jelasnya.

Arif menambahkan  pembangunan struktur perkuatan tanggul laut akan dibagi menjadi 4 cluster yaitu cluster 1 mencakup area sepanjang 70 meter, cluster 2 sepanjang 60 meter, cluster 3 sepanjang 85 meter, dan cluster 4 sepanjang 60 meter.

 “Pondasi sumuran telah selesai terpasang dan dinding sudah selesai dicor dengan top elevasi tanggul berada di elevasi +3,200  mlws dan ketebalan 0.4 meter untuk menahan air laut supaya tidak masuk area lamicitra,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved