Perbedaan Hari Idul Adha 2022, MUI Kota Semarang Minta Masyarakat saling Menghargai

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Semarang meminta masyarakat saling menghargai adanya perbedaan Hari Raya Iduladha 1443 Hijriyah.

Seperti diketahui, Pemerintah menetapkan Hari Raya Iduladha jatuh pada 10 Juli 2022. Adapun PP Muhammadiyah menetapkan Iduladha jatuh pada 9 Juli 2022.

Ketua MUI Kota Semarang, Erfan Soebahar mengatakan, Islam merupakan agama rahmat. Tidak menutup kemungkinan ada perbedaan cara pandang. Tentunya, hal ini harus dihargai dan dihormati.

"Mashab saja ada 4, Syafii, Hanafi, Maliki, Hambali. Itu pun dihormati. Sehingga, kami harap perbedaan pelaksanaam Iduladha tahun ini juga bisa saling menghormati," paparnya, Jumat (8/7/2022).

Lebih lanjut, Erfan mengimbau masyarakat juga tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam pelaksanaan salat Iduladha mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Meski jaga jarak sudah diberi kelonggaran dan sudah melaksanakan vaksinasi, dia meminta masyarakat tetap memakai masker.

"Harus mencuci tangan di air yang mengalir. Saling menjaga kesehatan walaupun sudah vaksin," imbuhnya.

Di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), Erfan juga meminta panitia kurban memastikan hewan yang disembelih sehat. Kemudian, penyembelihan diusahakan dijamin keselematannya baik bagi penyembelih maupun pihak di sekitar penyembelihan. Cara memasak juga perlu diperhatikan oleh masyarakat agar wabah PMK tidak semakin meluas.

"Hewan diutamakan sehat, Cara memasak tentunya memenuhi prosedur kesehatan," ucapnya. (eyf)

Baca juga: Doa Buka Puasa Tarwiyah 2022

Baca juga: Doktor Manajemen UKSW Kembali Gelar Yudisium

Baca juga: Lulusan Paket C Bisa Kuliah di Perguruan Tinggi Ini Tanpa Tes

Baca juga: Belum Genap 2 tahun, Rumah BUMN Rembang Semen Gresik Catat Penjualan Produk UKM 1,8 Miliar