Iduladha 2022
Tusuk Sate Hingga Arang Laris Manis di Semarang, Pedagang: Ada PMK Nggak Ngaruh
Perbedaan pelaksanaan Hari Raya Iduladha antara Muhammadiyah dan pemerintah tidak berpengaruh, sama saja dalam penjualan tusuk sate dan arang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penjual tusuk sate dan arang di Kota Semarang sumringah.
Sebab, jualan mereka laris manis diburu pembeli dalam momen Iduladha tahun ini.
Mereka sudah menjual ratusan ikat tusuk sate dan kantong arang.
Satu di antaranya di sentra penjualan tusuk sate dan arang belakang Pasar Karangayu Kota Semarang.
Baca juga: Kisah Anak Celebral Palsy Semarang Semangat Berkurban, Iuran Mulai Rp 3.000 Bisa Serahkan Kambing
Baca juga: Manajemen PT KAI Daop 4 Gelar Laga Persahabatan Lawan Wartawan Kota Semarang
"Wah nggak ngitung, yang jelas sudah ratusan tusuk sate."
"Begitupun arang laris manis sudah jual ratusan bungkus," papar pedagang, Yati (54) kepada Tribunjateng.com, Sabtu (9/7/2022).
Deretan pedagang di lokasi tersebut menjual sepakat satu ikat kecil tusuk sate Rp 5 ribu, ikat besar Rp 10 ribu.
Kemudian arang kantong kecil Rp 5 ribu, kantong besar Rp 10 ribu.
Kipas bambu Rp 10 ribu, alat penjepit daging Rp 20 ribu, dan tempat pembakaran arang Rp 15 ribu.
Mereka juga menyediakan beragam bumbu seperti kecap, bumbu pawon, maupun lainnya yang jamak digunakan untuk mengolah sate.
"Alhamdulillah, tahun ini penjualan lumayan," imbuh Yati.
Dia mengatakan, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tak berpengaruh terhadap jualannya.
Lantaran para masyarakat masih antusias dalam berkurban.
"Perbedaan pelaksanaan Hari Raya Iduladha antara Muhammadiyah dan pemerintah juga tidak berpengaruh, sama saja," katanya.
Dia menyebut, penjualan tusuk sate dan arang akan terus ramai hingga Iduladha.
"Hari ini ramai besok mungkin lebih ramai," ungkapnya.

Baca juga: Tiga Mobil Muatan Ternak Disuruh Putar Balik, Penyekatan Jelang Iduladha di Kabupaten Semarang
Baca juga: Piala Presiden 2022 - Kunci Arema FC Hancurkan PSIS Semarang, Eduardo Almeida: Hasil Kesabaran
Pedagang lain, Temu (58) menjelaskan, sudah seminggu ini berjualan perlengkapan mengolah sate dari tusuk sate hingga arang.
Ia sudah berjualan di tempat itu sejak 30 tahun.
Namun jualan seperti itu hanya musiman selama satu minggu.
"Ya setiap hari ada tapi tidak selengkap menjelang Hari Raya Iduladha," bebernya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (9/7/2022).
Dia mengungkapkan, lapaknya mulai ramai diburu pembeli sejak jumat kemarin.
Seminggu fokus jualan perlengkapan mengolah sate, dia sudah menjual 100 tusuk sate dan 120 kantong arang.
"Dibandingkan tahun lalu ya omzet naik 40 persen," ungkapnya.
Dia memprediksi, jualannya akan tetap ramai sampai Senin (11/7/2022).
"Ya nanti semoga tetap ramai," ungkapnya. (*)
Baca juga: Aespa Banjir Pujian Warganet, Stop Nyanyi Karena Ada Penggemar Pingsan
Baca juga: Laos Tim Pertama Lolos Semifinal Piala AFF U-19 2022, Malaysia Berikutnya?
Baca juga: Alasan Angel Di Maria Pilih Angka 22 di Juventus, Ingin Ulang Kejayaan Saat Bersama Real Madrid?
Baca juga: Leg Kedua Semifinal Piala Presiden 2022 - Arema FC Vs PSIS Semarang, Sergio: Ini Belum Selesai