Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Sakral, Kirab Tradisi Jamasan Pusaka Sunan Kalijaga Demak Saat Idul Adha 2022

Jalannya Tradisi Jamasan Pusaka Sunan Kalijaga yang digelar bertepatan dengan Idul Adha berlangsung dengan sakral.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: m nur huda

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Jalannya Tradisi Jamasan Pusaka Sunan Kalijaga yang digelar bertepatan dengan Idul Adha berlangsung dengan sakral.

Tradisi Jamasan Pusaka Sunan Kalijaga ini sudah berlangsung secara turun temurun setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

Minyak jamasan, yang dibuat dengan bahan dan cara yang khusus di kirab dari Pendopo Pangeran ke Makam Sunan Kalijaga dengan diiringi lagu lir-ilir ciptaan Sunan Kalijaga.

Saat di Pendopo, Prajurit Parampogan Prawiro Rakso Adat Nuswantoro dari Kasultanan Ngayogyakarta, secara sengkuyung ikut meramaikan prosesi jamasan pusaka.

Sesampainya di Makam Sunan Kalijaga, para penjamas melakukan ritual dan membaca doa atau tahlil terlebih dahulu sebelum memasuki rumah cangkup Ageng makam Sunan Kalijaga.

Ketua Yayasan Sunan Kalijaga Kadilangu, Raden Purwadi Nugroho, usai jamasan mengatakan prosesi ini adalah kegiatan adat turun temurun keluarga keturunan Sunan Kalijaga.

"Penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga ini adalah tradisi adat turun temurun keluarga Keturunan Sunan Kalijaga. Ada dua pusaka yang dijamas," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (10/07/2022).

Dua pusaka yang akan dijamas yakni Keris Kiai Carubuk ageman Sunan Kalijaga dan Rompi Kutang Anta Kusuma.

Penjamasan yang dilakukan di rumah cungkup ageng makam Sunan Kalijaga secara tertutup. 

Hal itu, karena dilakukan dengan cara khusus, tujuh penjamas akan masuk kedalam ruangan rumah cungkup dan juga menjamasnya dengan mata tertutup.

"Penjamasan Pusaka Rompi Kotang Antakusuma dilakukan yang pertama dengan mata tertutup, karena itu wasiat langsung dari Sunan Kalijaga," urainya.

Kemudian dilanjutkan dengan penjamasan Keris Kiai Carubuk Ageman Sunan Kalijaga.

Usai menjamas dua pusaka tersebut dikembalikan di pusara makam Sunan Kalijaga.

Pada pintu rumah cungkup Ageng makam Sunan Kalijaga, para warga sudah pada menunggu dan berebutan untuk menciumi tangan para penjamas.

Kendati demikian, minyak jamas yang digunakan untuk menjamas kedua pusaka tersebut masih menempel di tangan.

Masyarakat meyakini bahwa mencium tangan penjamas usai menjamasi bisa mendatangkan keberkahan tersendiri.(rad)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved