Berita Kajen
Bayi Perempuan Ditemukan di Warung Pekalongan, Dibungkus Jaket dan Masih Bertali Pusar
Warga Desa Sijeruk, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, digemparkan dengan penemuan seorang bayi perempuan yang ditinggalkan di sebuah warung
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Pagi yang biasanya tenang di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan mendadak gempar setelah seorang warga menemukan sesosok bayi perempuan di sebuah warung dalam keadaan terlantar.
Bayi mungil itu hanya dibungkus jaket, tanpa alas tidur dan tanpa perlindungan memadai dari dinginnya udara pagi.
Bayi yang diperkirakan baru berusia satu hari itu ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB.
Tali pusarnya masih menggantung, belum diikat, namun telah dipotong rapi, diduga menggunakan gunting.
Saat ditemukan, kondisinya cukup baik, meskipun menunjukkan tanda-tanda kedinginan, bibir membiru dan kaki tampak gemetar.
"Kami langsung bedong, beri kehangatan, dan membawanya ke puskesmas untuk pemeriksaan lanjutan."
"Alhamdulillah, kondisi bayinya sehat. Tidak ditemukan kelainan. Pernapasannya normal, tali pusarnya sudah layu, jadi kami perkirakan usianya sekitar satu hari," ungkap Bidan Tunjung Putri Utami petugas kesehatan dari Puskesmas Sragi I kepada Tribunjateng.com, Rabu (6/8/2025).
Utami menjelaskan, bayi perempuan tersebut memiliki berat 3 kilogram dan panjang 47 sentimeter.
Kemudian yang mengejutkan, tali pusar bayi tersebut belum ditangani sebagaimana mestinya.
"Tali pusarnya belum diikat, tapi sudah dalam kondisi terpotong dan mulai mengering. Dari situ kami perkirakan usianya sekitar satu hari," imbuhnya.
Utami menduga, proses kelahiran terjadi secara spontan, meskipun tidak ditemukan tanda-tanda pasti apakah persalinan dilakukan di fasilitas medis atau tidak.
"Kemungkinan spontan, tetapi yang jelas tali pusarnya dipotong cukup rapi, diduga menggunakan gunting," jelasnya.
Tak butuh waktu lama, kabar penemuan bayi ini menyebar dan menyentuh hati banyak orang. Utami mengungkapkan, sudah ada sepuluh calon orang tua yang menyatakan keinginan untuk mengadopsinya.
Namun, pihak puskesmas menegaskan bahwa proses adopsi bukan menjadi wewenang mereka.
"Kami hanya menangani sisi medis. Untuk adopsi, itu menjadi ranah dinas terkait," tambahnya. (Dro)
Baca juga: Sosialisasi DBHCHT di Tegal: PKK Dapat Edukasi Bahaya Rokok Ilegal dan Peluang UMKM
Baca juga: Kisah Warga Jepara Kesulitan Air Bersih Tapi Tetap Bayar PDAM
Baca juga: Sosialisasi DBHCHT di Tegal: PKK Dapat Edukasi Bahaya Rokok Ilegal dan Peluang UMKM
Ahmad Ridhowi Inisiasi Turnamen Bola Voli Antar Desa di Karangdadap Pekalongan |
![]() |
---|
1 Korban Tewas Tenggelam Saat Simulasi Evakuasi Laut di Pantai Wonokerto Pekalongan |
![]() |
---|
Wabup Pekalongan Sukirman Paparkan Strategi Ekonomi Daerah dalam Perubahan APBD 2025 |
![]() |
---|
Pekalongan Uji Coba Sekolah 5 Hari: Bupati Fadia Harap Siswa Tak Stres, Guru Lebih "Enjoy" |
![]() |
---|
Penyesalan Keluarga Soal Keterlambatan Penanganan Dokter, Bocah 12 Tahun Meninggal Sebelum Khitanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.