Munculnya Tradisi Penyembelihan Kerbau Idul Adha di Kadilangu, Ternyata Toleransi ke Warga Hindu
Terungkap kemunculan tradisi penyembelihan kerbau Idul Adha di Kadilangu, Demak, berawal dari toleransi Sunan Kalijaga.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.CO, DEMAK - Warga Kadilangu Demak, biasa berkurban hewan kerbau saat Idul Adha.
Hal itu, dikarenakan menjaga tradisi turun temurun dari Sunan Kalijaga.
Selain menjaga tradisi, berkurban kerbau juga adalah bagian dari wujud toleransi kepada para pemeluk agama Hindu di Demak.

Adanya hal tersebut dijelaskan langsung oleh Edi Mursaelini, Panitia Kurban di Kadilangu Demak, Selasa (12/7/2022) kepada Tribunjateng.com.
"Bukan berarti tidak boleh dan menentang berkurban dengan sapi atau mengharamkannya. Khusus di Kadilangu, berkurban kerbau ini sudah dimulai dari zaman Eyang Sunan Kalijaga," katanya.
Sikap tersebut terus dipertahankan hingga saat ini.
"Eyang Sunan Kalijaga menghormati agama lain selain Islam. Karena hewan sapi ini juga dihormati oleh pemeluk agama hindu," jelasnya.
Hal itu lantaran rasa toleransi Sunan Kalijaga maka tidak berkurban sapi ataupun memakan sapi.
"Beliau (Sunan Kalijaga) tidak menyembelih ataupun dahar daging sapi. Sekarang kita pertahankan kebiasaan tersebut hingga menjadi tradisi sampai sekarang," ucapnya.
Biasanya, hewan yang disembelih di Kadilangu adalah kambing maupun kerbau. Untuk tahun ini, jumlah hewan kurban menurun ketimbang tahun kemarin.
Untuk kambing berjumlah 15 ekor dan kerbau berjumlah dua ekor, menurunnya jumlah hewan kurban dikarenakan PMK.
"Karena memang ada PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) jadi jumlah hewan kurban untuk tahun ini memang agak berkurang," tutupnya. (Rad)