Berita Solo
Perjuangan Sri Rejeki, Ibu Sertu Bayu yang Tewas Diduga Dianiaya Senior Bertemu Panglima TNI
Sri Rejeki (54) warga Solo tempuh perjuangan mendapat rasa keadilan atas kematian putranya, Sertu Bayu yang tewas diduga dianiaya seniornya.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Sri Rejeki (54) warga Solo tempuh perjuangan mendapat rasa keadilan atas kematian putranya, Sertu Bayu yang tewas diduga dianiaya seniornya.
Dia, didampingi pengacaranya Asri Purwanti bertemu Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa di Mabes TNI Jakarta, Senin (11/7/2022) sore.
Asri saat dikonfirmasi Tribun Jateng, Selasa (12/7/2022) menyampaikan, begitu dia bersaama rombongan bertemu Panglima, langsung diapresiasi atas kegigihan dan keberanian.
"Beliau mengapresiasi atas kegigihan kami untuk mengungkap misteri kematian Sertu Bayu saat bertugas di Timika Tahun 2021.
Panglima juga meminta kami untuk mengawal kasus ini hingga selesai di pengadilan," ungkapnya.
Asri menyampaikan, Andika juga berkomitmen untuk mengusut kasus ini secara tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi.
Dengan harapan tidak ada lagi prajurit TNI meninggal dengan sia-sia.
Selain itu, lanjut dia, Andika juga berkeinginan agar kasus ini diusut dengan seadil-adilnya.
Bahkan, Andika meminta penyidik auditur militer melengkapi atau menyempurnakan berita acara pemeriksaan (BAP).
"Sebab, dalam BAP masih jauh dari fakta yang sebenarnya, termasuk belum adanya informasi soal hasil autopsi atas kematian Sertu Bayu," ungkapnya.
Selain meminta rasa keadilan dalam perkara, ungkap Asri, keluarga korban juga meminta pertanggungjawaban secara material.
Yakni menanggung kebutuhan hidup istri almarhum dan anak almarhum yang masih kecil yang kini sudah tidak tinggal di asrama lagi.
Hal lain yang dikemukakan Panglima dalam pertemuan dengan orang tua Sertu Bayu, pihaknya juga didampingi pimpinan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Andika akan memberikan jaminan keamanan bagi keluarga korban yang berani melaporkan kasus ini, termasuk media lokal Solo yang juga berani memberitakan kasus ini.
Atas keberanian tersebut, kata Asri Purwanti, Panglima juga merasa berterima kasih ada masyarakat yang dapat mengungkap kebenaran.