Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Senang Tukar Kawruh, Trisno Berhasil Budidaya Buah Naga di Banyumas, Setiap Bulan 2 Kali Panen

Kebun seluas 1.400 meter persegi yang sudah menjadi objek wisata petik buah di Desa Wisata Pekunden ini sudah berumur 5 tahun

Penulis: Imah Masitoh | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Imah Masitoh
Kebun buah naga milik Trisno saat sedang panen, pengunjung dapat memetik sendiri buah naga, Senin (11/7/2022). 

Untuk perawatan pohon ini cukup dengan pemberian pupuk kandang, pupuk jerami, dan pupuk kimia. 

"Pupuk jerami biasanya habis panen. Kebanyakan pupuk kandang setiap 6 bulan sekali," ungkapnya. 

Alasannya memilih pupuk kandang lebih sering karena dengan penggunaan pupuk kandang lebih aman dibandingkan pupuk kimia. Selain itu buah yang dihasilkan juga lebih manis. 

Hal yang sering membuat pohon rusak adalah adanya penyakit cacar yang menyerang pada batang pohon yang harus dipangkas agar tidak menular pada batang lainnya. 

Biasanya batang yang terkena cacar akan berpengaruh pada buah yang dihasilkan terdapat bintik berwarna coklat pada kulitnya. 

"Tapi setelah diperhatikan buah yang dari luar kulitnya ngga bagus tapi dalamnya bagus dan rasanya lebih manis," tambahnya.

Perawatan khusus

Sejak tahun kemarin Trisno mencoba penggunaan lampu pada malam hari untuk merangsang pembungaan. 

"Untuk merangsang pembungaan karena secara umum buah naga kalau tidak ada perlakuan seperti itu tidak berbuah. Bagian yang tidak kena lampu jarang ada buahnya," jelasnya. 

Lampu yang digunakan sebesar 9 watt, dan saat ini terdapat 132 lampu untuk menerangi 142 pohon buah naganya. 

Lampu akan dinyalakan semalaman dari pukul 18.00 sore hingga 06.00 pagi. Penyalaan lampu ini dilakukan 20 hari terus menerus bila sudah terlihat calon bunganya. 

Dari penggunaan lampu untuk pemacu pembungaan ini berhasil menghasilkan 1600 bunga dan 99 persen menjadi buah. Buah Naga akan dipanen setiap enam bulan sekali.

Keberhasilannya membudidaya pohon buah naga di tempatnya, ia mengatakan karena kegemarannya untuk saling bertukar ilmu dengan sesama petani lainnya. 

"Saya orangnya senang tukar kawruh dengan orang lain. Sering juga orang ke sini untuk belajar budidaya buah Naga ini," ungkapnya.
 
Kebun buah naga yang sudah dibuka menjadi objek wisata ini seeing dikunjungi selain untuk berlatih budidaya buah naga tetapi juga untuk merasakan sensasi memakan dan memetik buah naga langsung dari pohonnya. (ima) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved