Berita Internasional
Sri Lanka di Masa Lalu Sebelum Bangkrut, India Sampai Iri, Kini Listrik hingga Gas Tak Terbeli Warga
Negara yang bangkrut membuat warga Sri Lanka harus mengubah gaya hidup mereka. Listrik hingga gas tak mampu lagi terbeli
Dampak Sri Lanka bangkrut antara lain langkanya BBM dan pemadaman listrik berkepanjangan, karena pemerintah kehabisan dollar untuk mengimpor bahan bakar serta barang-barang pokok lainnya.
Pengusaha bernama Riyad Ismail (51) contohnya.
Dia mengungkapkan bahwa permintaan untuk energi alternatif meningkat.
Penjualan tungku kayu bakar yang ia ciptakan pada 2008 tiba-tiba melonjak.
Dia memasang kipas listrik bertenaga baterai kecil untuk meniupkan angin ke tungku buatannya guna memastikan pembakaran lebih baik, sehingga mengurangi asap dan jelaga dari pembakaran kayu bakar tradisional.
Merek produk ciptaannya ada dua, Ezstove untuk kelas atas dan Janalipa yang diproduksi massal.
Janalipa menggunakan arang kelapa dan menjamin penghematan minimal 60 persen Kedua produknya masing-masing berharga 20 dollar AS (Rp 299.500) dan 50 dollar AS (Rp 748.800).
Kini dia menjadi penjual besar dan pembeli harus masuk daftar tunggu.
Saking suksesnya, kata Ismail, beberapa tiruan beredar di pasaran.
"Anda akan melihat banyak tiruan desain saya, orang lain ikut-ikutan," ujar Ismail sambil membuat sate ayam. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dulu, Ketika Sri Lanka Belum Bangkrut dan Cukup Kaya...