Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PLN Distribusi Jateng dan DIY

Siap Pimpin Transisi Energi, Dirut PLN Beberkan Jurus Capai Net Zero Emission 2060

Tahun lalu, PLN telah membangun pembangkit EBT sebesar 623 megawatt (MW) yang mayoritas adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Istimewa
Forum diskusi Sustainable Finance for Climate Transition Roundtable 

Dalam forum diskusi Sustainable Finance for Climate Transition Roundtable, PLN mengajak keterlibatan dunia dalam mencapai target NZE 2060

TRIBUNJATENG.COM - Denpasar, 14 Juli 2022 - PT PLN (Persero) memaparkan rencana strategis perusahaan dalam pencapaian target Net Zero Emission (NZE) di 2060 mendatang kepada delegasi G20 di forum Sustainable Finance for Climate Transition Roundtable.

Melalui forum ini, PLN menunjukkan komitmen Indonesia dalam transisi energi dan mengajak keterlibatan dunia untuk mewujudkan target tersebut.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam paparannya mengatakan dalam transisi energi, PLN memiliki roadmap proyek yang berlangsung dari 2021 hingga 2060 mendatang.

PLN juga memetakan sejumlah peluang kerja sama untuk mendukung pencapaian NZE 2060.

"Kita punya langkah strategis yang harus dilakukan untuk menghadirkan ruang hidup yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Visi PLN ke depan tidak hanya menghadirkan listrik yang andal bagi masyarakat, tapi juga menyalurkan energi hijau yang ramah lingkungan," ujar Darmawan dalam forum diskusi Sustainable Finance For Climate Transition Roundtable di Bali pada Kamis (14/7).

Forum diskusi Sustainable Finance for Climate Transition Roundtable
Forum diskusi Sustainable Finance for Climate Transition Roundtable

Ia mengatakan rencana PLN dalam pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) telah tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.

Dalam RUPTL Green ini, porsi penambahan pembangkit listrik berbasis EBT sekitar 51,6 persen hingga  2030. 

Tahun lalu, PLN telah membangun pembangkit EBT sebesar 623 megawatt (MW) yang mayoritas adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Menurut Darmawan, pada 2022 PLN akan menambah kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 228 MW. 

Forum diskusi Sustainable Finance for Climate Transition Roundtable b
Forum diskusi Sustainable Finance for Climate Transition Roundtable

Adapun rinciannya yakni, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) akan beroperasi 45 MW, PLTA dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) akan bertambah 178 MW, dan pembangkit listrik tenaga bioenergi sebesar 5 MW. 

“Tak hanya menggencarkan pembangunan pembangkit EBT, PLN juga secara paralel menjalankan skenario mempensiunkan lebih awal ( early retirement) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) secara bertahap hingga 2056 mendatang,” tegas Darmawan. 

Selain mempensiunkan PLTU, PLN juga menggunakan teknologi _ultra-supercritical_ dan co-firing pada PLTU yang saat ini masih beroperasi. Adapun, co-firing ini akan diterapkan di 52 PLTU. 

Darmawan mengatakan, PLN juga menjalankan program dedieselisasi melalui konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di daerah remote dengan pembangkit listrik berbasis EBT melalui skema hybrid. 

Forum diskusi Sustainable Finance for Climate Transition Roundtable c
Forum diskusi Sustainable Finance for Climate Transition Roundtable
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved