Berita Ungaran
Tanggapi SDN Sugihan 3 Tengaran yang Tak Dapat Siswa Baru, Pemkab Belum Rencanakan Regrouping
Pemkab Semarang belum berencana lakukan regrouping terhadap sejumlah SD di Semarang.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang belum berencana melakukan regrouping terhadap sejumlah sekolah dasar di Kabupaten Semarang yang kekurangan siswa-siswi pada Tahun Ajaran 2022 ini.
Sebagai informasi, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sugihan 3, Tengaran, Kabupaten Semarang tidak memiliki satu pun murid baru pada angkatan 2022 ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo mengatakan bahwa pihaknya menyoroti sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan untuk tidak melakukan regrouping.
Perlu diketahui, regrouping merupakan upaya penggabungan beberapa sekolah dasar menjadi satu, hal itu dilakukan dalam rangka efisiensi anggaran pendidikan dan meningkatkan efektivitas mutu pendidikan.
“SDN Sugihan 3 memang jarak dengan SD negeri lainnya cukup jauh, lebih dari tiga kilometer.
Sehingga, kasihan jika kemudian jarak tempuh para peserta didik ke sekolah menjadi lebih jauh lagi,” ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (15/7/2022).
Sukaton menambahkan bahwa lokasi bangunan SD Negeri Sugihan 3 tersebut letaknya relatif jauh dari permukiman warga.
Sementara itu lokasinya sendiri berada di dekat perkebunan tebu.
“Kalau kondisi jalannya memang sudah bagus, namun jarak dari perkampungan ke sekolah tersebut sekitar tiga kilometer,” imbuhnya.
Sukaton juga membeberkan bahwa pihaknya sebenarnya telah melakukan regrouping sebanyak empat SD negeri di wilayahya.
Disebutkannya, dari jumlah SD negeri di Kabupaten Semarang yang memiliki di 19 kecamatan itu, saat ini terdapat sebanyak 451 SD dari sebelumnya yang mencapai 455 SD.
Sukaton menyarankan pihak SDN Negeri Sugihan 3 untuk menambah pelayanan kepada para siswa-siswinya.
“Misalnya, pihak sekolah melakukan antar-jemput peserta didik agar orang tua yang setiap hari menitipkan putra-putrinya di sekolah juga semakin tenang dan nyaman.
Masyarakat di sana rata-rata juga bekerja di luar desa, misalnya di Kota Salatiga, Ampel (Kabupaten Boyolali) dan sebagainya.
Jika anak-anak mereka dapat diantar sampai ke rumah maka orangtua juga akan lebih tenang.
Sehingga mudah-mudahan pelayanan tersebut bisa menarik minat warga lain untuk menyekolahkan putra-putrinya di SDN Negeri Sugihan tersebut,” harapnya.
Sementara itu, upaya dari SDN Negeri Sugihan 3 sendiri merintis TK di mana nanti murid-murid di TK tersebut bisa langsung masuk ke SD tersebut.
“Menarik anak-anak di wilayah sini untuk masuk di TK, jadi kami juga punya TK yang kami rintis dengan maksud siswa yang sekolah di TK ini harus masuk juga di SD Negeri Sugihan 3,” kata Kepala Sekolah SD Negeri Sugihan 3, Septina Ika Kadarsih kepada Tribunjateng.com, Kamis (14/7/2022).
TK yang dirintis itu, lanjut Ika, memiliki beberapa keunggulan untuk menarik minat siswa baru.
“Kami menggratiskan semua fasilitas dari mulai sepatu, seragam, tas, alat tulis dan lainnya,” katanya. (*)