Berita Kudus
Sediakan MRI Senilai Rp 29,5 Miliar, Pasien RSUD Kudus Tak Perlu Dirujuk Lagi
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menyuntik anggaran sebesar Rp 29,5 miliar untuk pegadaan alat kesehatan Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menyuntik anggaran sebesar Rp 29,5 miliar untuk pegadaan alat kesehatan Magnetic Resonance Imaging (MRI) di RSUD dr. Loekmono Hadi Kabupaten Kudus.
Alat kesehatan itu dinilai lebih canggih untuk memberikan pencitraan terhadap organ tubuh yang dikeluhkan pasien.
Bupati Kudus, HM Hartopo menginginkan agar alat kesehatan yang dibeli dari alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dapat bermanfaat untuk warga masyarakat.
"Sekarang proses pengadaannya masih berlangsung. Semoga ini bisa bermanfaat untuk masyarakat," jelas dia.
Menurut Hartopo, MRI tersebut dapat melengkapi peralatan kesehatan yang sudah ada dan membuat rumah sakit pelat merah itu lebih modern.
"Jadi jika ada pasien yang membutuhkan alat tersebut, RSUD Kudus sudah siap tidak perlu lagi dirujuk kemana-mana," ujar dia.
Dia berharap, begitu alat kesehatan itu datang maka bisa langsung digunakan dan beroperasi.
Sehingga kesiapan sumber daya manusia (SDM) juga diperlukan sebelum pengadaan alat kesehatan itu datang.
"Yang penting SDM-nya sudah ada jadi bisa digunakan alatnya tidak mangkrak. Sehingga alatnya ini bisa dimaksimalkan," kata dia.
Pengadaan alat kesehatan itu sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 215 tahun 2021 tentang penggunaan, pemantauan dan evaluasi penggunaan DBHCHT.
Dalam peraturan tersebut, pasal 10 ayat 1 huruf B disebutkan program pembinaan lingkungan sosial untuk mendukung bidang kesehatan dapat dilakukan dengan penyediaan, peningkatan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.
Bidang kesehatan mendapatkan porsi sebesar sebesar 40 persen atau Rp 69,6 miliar dari total anggaran DBHCHT 2022 Kabupaten Kudus sebesar Rp 174 miliar.
Khusus untuk pengadaan alat MRI saja, dialokasikan anggaran sebesar Rp 29,5 miliar.
"Alat kesehatan ini harapannya dapat memberikan manfaat untuk masyarakat yang membutukan," jelas Hartopo.
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar menyampaikan, peralatan MRI itu dibutuhkan untuk memberikan hasil diagnosis kondisi pasien yang lebih akurat.