Berita Internasional
Rusia Tegaskan Jika Ukraina Berani Serang Crimea, Bakal Ada Balasan Setara Hari Kiamat
Rencana Ukraina serang Rusia terutama upaya menyerang Crimea yang kini dikuasai pasukan Vladimir Putin, bakal ada serangan setara hari kiamat.
TRIBUNJATENG.COM, MOSKWA – Rencana Ukraina serang Rusia terutama upaya menyerang Crimea yang kini dikuasai pasukan Vladimir Putin, bakal ada serangan setara hari kiamat.
Hal itu diungkapkan Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.
Menurut Dmitry Medvedev, yang merupakan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, bahwa penolakan Ukraina dan Barat untuk mengakui kendali Moskwa atas Crimea menimbulkan ancaman sistemik bagi Rusia.
Dia menambahkan, setiap serangan terhadap Crimea akan memicu tanggapan dengan skala hari kiamat, sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (17/7/2022).
Baca juga: Ukraina Serang Rusia, Moskow: Hari Pembalasan Akan Datang, Sangat Sulit untuk Sembunyi!

Rusia mencaplok Semenanjung Crimea dari Ukraina pada 2014 setelah seorang presiden pro-Moskwa di Kyiv digulingkan di tengah protes jalanan massal.
Selain mencaplok Crimea, di tahun yang sama Rusia juga mendukung kelompok separatis bersenjata pro-Rusia di wilayah Ukraina timur alias Donbass.
Medvedev dikutip oleh kantor berita TASS mengatakan, “Hari kiamat akan datang dengan sangat cepat dan sulit. Akan sangat sulit untuk disembunyikan.” Medvedev tidak merinci lebih lanjut perkataannya tersebut.
Sebelumnya, dia memperingatkan AS tentang bahaya mencoba untuk menghukum kekuatan nuklir seperti Rusia atas tindakannya di Ukraina, dengan mengatakan bahwa hal itu dapat membahayakan umat manusia.
Komentar Medvedev dirilis selang sehari setelah seorang pejabat Ukraina menyatakan bahwa Crimea dapat menjadi target rudal HIMARS buatan AS.
Senjata tersebut baru-baru ini dikerahkan oleh Kyiv saat memerangi pasukan Rusia. Sebagian besar negara di dunia masih mengakui Crimea sebagai wilayah Ukraina.
Pada Minggu, kantor berita Interfax mengutip Medvedev mengatakan kepada para veteran Perang Dunia II bahwa Crimea adalah bagian dari Rusia.
“Jika ada negara lain, baik itu Ukraina atau negara-negara NATO, percaya bahwa Crimea bukan Rusia, maka ini adalah ancaman sistemik bagi kita,” ujar Medvedev.
“Ini adalah ancaman langsung dan eksplisit, terutama mengingat apa yang terjadi di Crimea,” ujar Medvedev, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia.
Vadym Skibitskyi, seorang pejabat di intelijen militer Ukraina, ditanya pada Sabtu dalam sebuah wawancara televisi apakah HIMARS dapat digunakan pada sasaran di Crimea.
Dia menuturkan, Rusia telah melakukan serangan di wilayah Ukraina dari Crimea dan Laut Hitam.