Berita Sukoharjo
Sejarah Terbentuknya Kabupaten Sukoharjo, Berawal dari Kawedanan Sekarang Maju
Kabupaten Sukoharjo punya gawe besar bulan Juli ini, merayakan hari jadi ke-76.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Kabupaten Sukoharjo punya gawe besar bulan Juli ini. Tepat pada tanggal 15 Juli lalu, Sukoharjo berulang tahun untuk yang ke-76.
Berbagai rangkaian acara pun telah digelar untuk merayakan peringatan HUT Sukoharjo.
Peringatan Hari Jadi Sukoharjo sekaligus momentum untuk mengingat kembali sejarah kelahiran kabupaten ini.
Dikutip dari portal resmi Pemkab Sukoharjo, terbentuknya Kabupaten Sukoharjo tak lepas dari perjalanan sejarah yang panjang.
Pada masa pendudukan Jepang, wilayah Karesidenan Surakarta merupakan Daerah Istimewa yang dikenal dengan Solo Ko (Kasunanan) dan Mangkunegaran Ko (Mangkunegaran).
Wilayah Mangkunegaran meliputi daerah Kabupaten Karanganyar, Wonogiri, dan sebagian kota Solo.
Sedangkan wilayah Kasunanan meliputi daerah Kabupaten Sragen, Klaten, Boyolali, dan Kabupaten Kutha Surakarta. Kabupaten Sukoharjo belum ada saat itu.
Sukoharjo waktu itu hanya merupakan suatu daerah tepi dengan pimpinan pemerintahan teringgi adalah “Wedono”.
Statusnya sama dengan Bekonang, dan Kartasura. Kawedanan Sukoharjo, Bekonang, dan Kartasura masuk wilayah Kabupaten Kutha Surakarta, di bawah pemerintah Kasunanan.
Terbentuk setelah Indonesia Merdeka
Pada tanggal 27 Mei 1946 Kabupaten Karanganyar secara defakto memisahkan diri dari pemerintahan Mangkunegaran.
Ini diikuti Kabupaten Boyolali dan Sragen yang juga menyatakan diri lepas dari pemerintahan Kasunanan.
Kabupaten Kutha Surakarta kemudian diputuskan pindah ke Sukoharjo. Ini bersamaan dengan munculnya gerakan anti Swapraja dan berbagai dukungan untuk membentuk pemerintah Kota Surakarta.
Ini adalah tonggak awal berdirinya Pemerintah kota Surakarta yang lepas dari Kasunanan pada tanggal 16 Juni 1946.
Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai hari lahir Pemerintah Daerah Kotamadya Surakarta.