Berita Sukoharjo
Sejarah Terbentuknya Kabupaten Sukoharjo, Berawal dari Kawedanan Sekarang Maju
Kabupaten Sukoharjo punya gawe besar bulan Juli ini, merayakan hari jadi ke-76.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: sujarwo
Lantas terbit Penetapan Pemerintah Nomor: 16/SD tanggal 15 Juli 1946 lingkungan Karesidenan Surakarta dibentuk suatu daerah baru dengan kota Surakarta yang dikepalai oleh seorang Walikota.
Dengan keluarnya Penetapan Pemerintah Nomor: 16/SD tanggal 15 Juli 1946, secara formal Pemerintah Kasunanan dan Mangkunegaran otomatis sudah tidak ada lagi.
Adapun wilayah-wilayahnya untuk sementara menjadi wilayah Karesidenan Surakarta.
Dengan demikian, wilayah Karesidenan Surakarta terdiri dari bekas wilayah-wilayah Mangkunegaran yaitu Kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar dan Wonogiri, serta bekas wilayah Kasunanan yakni Kabupaten Klaten, Sragen, Boyolali, dan Sukoharjo (Kawedanan Sukoharjo, Bekonang, Kartasura), ditambah Kotamadya Surakarta.
Kondisi ini mengilhami para pemimpin pada waktu itu untuk membentuk kabupaten baru di luar kota Surakarta.
Sehingga ketiga kawedanan Sukoharjo, Bekonang, Kartasura dapat dibina dalam satu naungan pemerintah kabupaten.
KNI Daerah Surakarta kemudian menunjuk KRMT Soewarno Honggopati Tjitrohoepojo untuk menjadi Bupati.
Melihat sejarah itu, serta dikaitkan dengan landasan yuridis, hari Senin Pon tanggal 15 Juli 1946, saat terbit Penetapan Pemerintah Nomor: 16/SD, ditetapkan menjadi Hari Lahir Kabupaten Sukoharjo.
Penetapan ini kemudian dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Sukoharjo No. 17 tahun 1986 tentang Hari Lahir Kabupaten Sukoharjo, yang disahkan dengan SK Gubernur KDH Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15 Desember 1986 No. 188.3/480/1986 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Dati II Sukoharjo No. 3 Tahun 1987 Seri D No.2 tanggal 9 Januari 1987.
"Dengan terbentuknya kota madya Surakarta, 3 kawedanan itu (Sukoharjo, Bekonang, Kartasura) memisahkan diri membentuk Sukoharjo, "kata Sekda Kabupaten Sukoharjo Widodo, Selasa (19/7/2022). (*)