Liga 3
Nasib Persibas Banyumas Tak Pasti Jelang Bergulirnya Liga 3, Suporter Minta Kepekaan Pemda
Tim laskar Bawor atau Persibas Banyumas sampai dengan saat ini belum ada kepastian terkait keikutsertaannya mengikuti kompetisi liga 3
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Tim laskar Bawor atau Persibas Banyumas sampai dengan saat ini belum ada kepastian terkait keikutsertaannya mengikuti kompetisi liga 3.
Suporter Persibas meminta kepedulian Pemerintah Daerah (Pemda) Banyumas terhadap nasib klub sepak bola kebanggaan warga Banyumas itu.
Belum adanya kepastian mengikuti kompetisi Liga 3 PSSI Jawa Tengah 2022 membuat para suporter resah.
Apalagi kompetisi akan segera bergulir.
Baca juga: Jelang PSIS Vs RANS, Laga yang Sangat Emosional Bagi Suporter: Tunggu Saja, Pokoknya Nanti Kejutan
Baca juga: Motif Pembunuhan Mayatnya Dalam Karung di Batang Terungkap, Pelaku Kesal Omongan Korban
Sampai dengan saat ini juga belum ada seleksi pemain untuk memperkuat tim yang juga dikenal sebagai laskar Joko Kaiman.
Bahkan terdengar rumor tim terkendala anggaran yang membuat suporter Persibas akhirnya meminta agar Pemda Banyumas peka.
Oleh karena itu upaya memperbaiki manajemen pengurus Persibas juga terus digaungkan.
Ketua Bombastik (suporter Persibas) Galih Adista (32) mengatakan Persibas dalam masalah.
"Seharusnya manajemen bisa gendu-gendu rasa dengan semua suporter Persibas.
Manajemen jangan hanya diam saja, ayo bersama-sama dengan suporter.
Karena kita tidak tahu kendalanya apa-apa saja, soalnya kedekatan antara suporter dengan manajemen itu kurang," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (20/7/2022).
Pihaknya terutama menyoroti, soal kurangnya dukungan anggaran dari Pemda.
"Kenapa stakeholder itu kurang mendukung Persibas.
Dulu memang ada isu ketidakpercayaan Pemda terhadap kepengurusan Persibas.
Sekarang semua pengurusnya sudah ganti, stakeholder itu kenapa tidak percaya itukan aneh," terangnya.
Ia menyarankan, agar seleksi pemain Persibas oleh manajemen dapat melibatkan pemain tarkam yang berpotensi.
Sementara itu Demisioner ketua SSCS (Satria Sekuat Curva Sud) atau Ultras, Indra Nugroho (31), mengatakan manajemen Persibas saat ini terlalu santai.
"Kayak leha-leha begitu kayak tidak ada gregetnya," ungkapnya.
Ia mengatakan apabila Persibas absen pada kompetisi Liga 3 tahun ini, maka menjadi pertanda matinya sepakbola di Banyumas.
"Soal gaji pemain, bahkan pernah dari semua supporter itu.
Kita patungan karena gaji pemain telat-telat kita amplopin.
Kita tidak lewat manajemen menyerahkannya tapi langsung ke pemain, kita samperin saat latihan," katanya.
Ia menyarankan agar manajemen Persibas dapat menghidupkan divisi marketing.
Senada dengan hal itu, Korlap SSCS (Satria Sekuat Curva Sud) atau Ultras, Sony (38) mengatakan supaya Pemda dapat lebih peka terhadap kondisi Persibas.
"Anggaran itu mungkin besar.
Cuma masuknya di KONI, dan di KONI dibagi-bagi lagi, dan sedangkan untuk sepakbola itu anggaran kecil," tambahnya.
Ia juga menyayangkan banyaknya pemain-pemain yang berpotensi di Banyumas tetapi tidak membela Persibas.
Padahal kualitas pemain di Banyumas sendiri bagus.
Akan tetapi kenapa tidak mau membela Persibas sendiri itu salah satu alasannya diduga manajemen yang kurang cocok bagi mereka dan kurangnya financial. (jti)