Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual di Sekolah Dasar

Sebelum memulai pembelajaran guru meminta kepada salah satu siswa menempelkan gambar seorang anak yang memaka baju tradisional.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Istimewa
Sadiman, S.Pd.SD. - Guru SD Negeri 3 Bendoharjo, Kec. Gabus, Kab. Grobogan 

Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual di Sekolah Dasar

Oleh: Sadiman, S.Pd.SD.
Guru SD Negeri 3 Bendoharjo, Kec. Gabus, Kab. Grobogan

TRIBUNJATENG.COM - Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual adalah mempraktikkan konsep belajar dengan cara mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata siswa.

Siswa secara bersama-sama membentuk suatu sistem yang memungkinkan mereka melihat makna di dalamnya.

Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu para guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan konsep itu, hasil pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru kepada siswa.

Menurut Wina sanjaya (2005) pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya pada kehidupan mereka.

Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus dipahami guru. Pertama, pembelajaran kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi. Artinya, proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung.

Proses belajar dalam konteks pembelajaran kontekstual, siswa hanya menerima pelajaran.

Yang diutamakan adalah proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.

Kedua, pembelajaran kontekstual  mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata.

Artinya, siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata.

Jika dapat mengkorelasikan materi dengan kehidupan nyata, materi yang dipelajari akan bermakna secara fungsional dan tertanam erat dalam memori sehingga tidak mudah terlupakan.

Ketiga, pembelajaran kontekstual mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan.

Artinya, pembelajaran kontekstual tidak hanya agar siswa dapat memahami materi yang dipelajari, tetapi bagaimana materi itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

Materi pelajaran dalam konteks pembelajaran kontekstual tidak untuk ditumpuk di otak, tetapi sebagai bekal bagi mereka dalam kehidupan nyata.

Penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran di kelas IV SD Negeri 3 Bendoharjo yaitu pada materi tema 1 subtema 1 tentang Keberagaman Budaya Bangsaku.

Kegiatan pembelajaran pada pembelajaran pertama adalah menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung dari teks tulis, mengidentifikasi keragaman budaya yang ada di sekitar, serta melakukan percobaan cara menghasilkan bunyi.

Media pembelajaran yang dipersiapkan berupa alat musik tradisional berupa gong serta beragam benda di kelas dan sekitarnya.

Sebelum memulai pembelajaran guru meminta kepada salah satu siswa menempelkan gambar seorang anak yang memaka baju tradisional.

Di belakang anak ada rumah tradisional. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk mendiskusikan pakaian adat, rumah tradisional, dan makanannya.

Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka akan belajar banyak tentang budaya Indonesia.

Siswa diajak berdiskusi tentang keragaman budaya bangsa Indonesia. Guru dapat mengajukan pertanyaan terbuka kepada siswa.

Siswa berdiskusi untuk menemukan informasi tentang keragaman budaya Indonesia dari teks bacaan.

Melalui diskusi kelompok diharapkan siswa dapat menemukan isi cerita dan gagasan pokok dari paragraf-paragraf pada teks bacaan.

Yang tidak kalah menariknya pada pembelajaran ini adalah diperdengarkannya alat musik tradisional berupa gong.

Beberapa siswa diberikan kesempatan memainkan alat musik tradisional tersebut, sedangkan yang lain mendengarkannya.

Ketika siswa menyadai bahwa yang dipelajari ternyata ada dalam kehidupan nyata di lingkungannya, hal itu akan lebih terkesan daripada hanya mempelajari teori saja.

Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual menjadi lebih bermakna bagi siswa. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved